tag:blogger.com,1999:blog-177768912024-03-13T05:58:00.582+07:00RUMAH PELANGIKeragaman Memperkaya NuraniRumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.comBlogger31125tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-28594643201435378992019-07-22T09:52:00.003+07:002019-07-22T09:52:52.270+07:00Hajat Seni Tlatah Bocah 2019<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;">Festival
Tlatah Bocah 2019 akan diadakan hari Sabtu - Minggu, 24-25 Agustus 2019 di
Dusun Bebengan, Sriwedari, Salaman, Kab. Magelang. Festival ini merupakan hajat kesenian yang menampilkan komunitas anak dari berbagai kota diantaranya Banten, Indramayu, Surabaya, Jombang, Purwodadi, Solo, Yogyakarta, Magelang, dll. Ada pula lokakarya-lokakarya, diantaranya shibori, daur ulang sampah menjadi mainan ramah
lingkungan, sablon cukil, dll. Pada detik-detik
mendekati hajatan selalu saja ada kejutan selain animo masyarakat yang tak terbendung banyaknya. Direktur hajat seni Tlatah Bocah XIII yakni Antok
Aprianto dari Sanggar Omah Ngisor, Kecamatan Kajoran, sedangkan sekretariat terletak di Dusun Bebengan, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman selaku tuan rumah.</span><br />
<br />
Hajat seni <span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;">Tlatah Bocah hadir atas kesadaran dan kepeduliannya akan hak-hak anak,
kebhinekaan, keberagaman dan rasa toleransi pada diri anak, serta menjunjung
tinggi kearifan lokal. Festival Tlatah Bocah ini dilaksanakan bergilir dari
satu kampung ke kampung yang lainnya. Tlatah Bocah berasal dari Bahasa Jawa, yang
jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya Ruang Anak.<span style="margin: 0px;"> </span>Maksud dari tujuan ini yaitu menciptakan
Ruang Bermain yang sehat bagi anak. Anak dikenalkan sejak dini pada permainan
tradisi dan kesenian lokal di daerahnya. Sehingga, kesadaran akan keberagaman
budaya terpatri sejak dini. Dengan begitu, diharapkan dapat memacu kecerdasan,
kreativitas, dan hubungan sosial anak dengan temannya.</span><br />
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;">Dunia
anak saat ini menjadi tantangan terbesar bagi kebangsaan untuk dapat
mentransferkan nilai-nilai keluhuran dan budi pekerti pada anak. Sehingga
kelak, kancah kebangsaan ini diisi oleh generasi-generasi emas kebanggaan yang
membaktikan kiprah dan kreatifitasnya bagi kemajuan bangsa. Dunia anak hari ini
merupakan jembatan penyambung estafet bangsa Indonesia ke depan. Sehingga
bangsa ini tetap menjadi bangsa yang luhur, hebat, dan gemilang tak lekang oleh
waktu.</span></div>
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;">Penanaman
budaya dan lingkungan yang mendukung bagi pendidikan anak perlu dipupuk,
dijaga, dan dikembangkan bersama-sama. Perlu adanya kerjasama yang manis antara
stake-holder dan komunitas atau lembaga masyarakat yang peduli terhadap dunia
anak. Ruang anak dan kiprah anak sangat penting dikembangkan sehingga memicu
kreativitas dan kecerdasan sosial anak terhadap lingkungannya. </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;">Tema
Festival tahun 2019 ini yaitu “Wayahe Cancut Taliwanda”. Arti dari tema
tersebut yaitu sudah saatnya kita semua segenap masyarakat bergandengan tangan
dan memperkuat solidaritas untuk mencintai dunia anak. Kegiatan ini
dilaksanakan secara swadaya oleh gabungan dari komunitas anak yang ada di
berbagai wilayah. Dan juga terbuka kerjasama dengan pihak yang ingin menyatukan
diri dalam gerakan ramah anak ini.</span></div>
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"><img height="244" src="file:///C:/Users/Gunawan/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg" v:shapes="Picture_x0020_5" width="305" /></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="margin: 0px;"> </span><span style="margin: 0px;"><img height="247" src="file:///C:/Users/Gunawan/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg" v:shapes="Picture_x0020_6" width="247" /></span></span></div>
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;">Untuk
menyelenggarakan event Festival tlatah bocah XIII ini, segenap panitia
berprinsip keswadayaan dengan menggalang fundrising (penggalangan dana) berupa
cenderamata kaos cantik festival Tlatah Bocah XIII. Hasil dari penjualan kaos
ini sepenuhnya akan digunakan untuk pembiayaan festival Tlatah Bocah XIII di
Desa Sriwedari, Salaman. Selain itu, panitia juga menerima baju owol-owol
(pakaian bekas layak pakai) yang nantinya juga akan dijual lagi saat Festival
Tlatah Bocah XIII berlangsung. Barang-barang yang bisa disumbangkan diantaranya
: mainan bekas, barang elektronik bekas, sparepart bekas, helm second, aneka
barang klithikan, dan lain-lain. Segenap panitia juga berinovasi dengan membuka
Lapak Komunitas berupa barang-barang Kriya, kerajinan, dan peralatan berbasis
ramah lingkungan karya komunitas, dan juga Pameran lukis karya anak-anak. Untuk
pemesanan kaos festival dapat menghubungi Mas Antox 0852-9269-8666 </span></div>
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;">Ada
harapan besar dari penyelenggara agar kegiatan ini dapat direspon dan dinikmati
oleh banyak pihak, diantaranya masyarakat setempat dan bangsa ini secara umum,
dan aspirasinya dapat didengar oleh pemerintah sebagai regulator. Festival
Tlatah Bocah XIII juga mulai membuka diri dan mengenalkan setiap program/ event-eventnya
yang disiarkan secara realtime melalui websitenya </span><a href="http://www.tlatahbocah.org/"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="color: #0563c1; font-family: calibri;">www.tlatahbocah.org</span></span></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"> . Panitia begitu peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi
sehingga akan mengemas diri dan menyesuaikan lokomotif zaman tanpa melunturkan
tujuan utama yaitu mewujudkan negeri tercinta menjadi negeri yang ramah anak.
[ttd: panitia]</span></div>
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"><img border="0" height="163" src="file:///C:/Users/Gunawan/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg" v:shapes="Picture_x0020_7" width="241" /></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="margin: 0px;"> </span><span style="margin: 0px;"><img border="0" height="160" src="file:///C:/Users/Gunawan/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.jpg" v:shapes="Picture_x0020_8" width="280" /></span></span></div>
<br />
<div align="center" style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: center; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;">Informasi lengkap mengenai Festival Tlatah Bocah dapat menghubungi
0818-0272-3030</span></div>
<br />
<div align="center" style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: center; text-indent: 35.45pt;">
<a href="http://www.tlatahbocah.org/"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="color: #0563c1; font-family: calibri;">www.tlatahbocah.org</span></span></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"> , twitter / Instagram : @tlatahbocah</span></div>
<b></b><i></i><u></u><sub></sub><sup></sup><strike></strike><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-85212974983658499332019-07-21T18:25:00.000+07:002019-07-22T09:39:15.173+07:00Festival Tlatah Bocah yang ke-13 kembali Digelar<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dunia
anak saat ini menjadi tantangan terbesar bagi kebangsaan untuk dapat
mentransferkan nilai-nilai keluhuran dan budi pekerti pada anak. Sehingga
kelak, kancah kebangsaan ini diisi oleh generasi-generasi emas kebanggaan yang
membaktikan kiprah dan kreatifitasnya bagi kemajuan bangsa. Dunia anak hari ini
merupakan jembatan penyambung estafet bangsa Indonesia ke depan. Sehingga
bangsa ini tetap menjadi bangsa yang luhur, hebat, dan gemilang tak lekang oleh
waktu.</span></span><br />
<br />
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Penanaman
budaya dan lingkungan yang mendukung bagi pendidikan anak perlu dipupuk,
dijaga, dan dikembangkan bersama-sama. Perlu adanya kerjasama yang manis antara
stake-holder dan komunitas atau lembaga masyarakat yang peduli terhadap dunia
anak. Ruang anak dan kiprah anak sangat penting dikembangkan sehingga memicu
kreativitas dan kecerdasan sosial anak terhadap lingkungannya. </span></span><br />
<span style="font-family: Arial;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-HB5WzK5bglA/XTUgVc_E8CI/AAAAAAAAAWs/4dewGPjYC8oNt4UUwdr5b8xHo5CUrDkNgCLcBGAs/s1600/Poster-Tlatah-Bocah-XIII-Gunawan-50.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="701" data-original-width="496" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-HB5WzK5bglA/XTUgVc_E8CI/AAAAAAAAAWs/4dewGPjYC8oNt4UUwdr5b8xHo5CUrDkNgCLcBGAs/s320/Poster-Tlatah-Bocah-XIII-Gunawan-50.jpg" width="226" /></a></div>
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Festival
Tlatah Bocah hadir atas kesadaran dan kepeduliannya akan hal itu. Sudah kali
ke-13 Festival ini diadakan bergilir dari satu kampung ke kampung yang lainnya.
Tlatah Bocah berasal dari Bahasa Jawa, yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia artinya Ruang Anak.<span style="margin: 0px;"> </span>Maksud
dari tujuan ini yaitu menciptakan Ruang Bermain yang sehat bagi anak. Anak
dikenalkan sejak dini pada permainan tradisi dan kesenian lokal di daerahnya.
Sehingga, kesadaran akan keberagaman budaya terpatri sejak dini. Dengan begitu,
diharapkan dapat memacu kecerdasan, kreativitas, dan hubungan sosial anak
dengan temannya.</span></span><br />
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial";"><br /></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial";"><br /></span></span>
<br />
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tahun
ini Festival Tlatah Bocah XIII diadakan pada tanggal 24-25 Agustus 2019 di
Dusun Bebengan, Sriwedari, Salaman, Kab. Magelang. Hajatan Festival Tlatah
Bocah XIII menjadi agenda kesenian anak yang diikuti lebih dari 50 kelompok
kesenian yang berasal dari Banten,.Indramayu,
Surabaya, Jombang, Salatiga, Jogja, Magelang, dll. Ada juga lokakarya yang
digelar yaitu shibori, daur ulang sampah menjadi mainan ramah lingkungan,
sablon cukil, dll. Selalu ada kejutan di setiap detik-detik mendekati festival
yang tak terbendung animo masyarakat maupun penampil kesenian lain. Direktur
Festival Tlatah Bocah yang ke-13 ini yaitu Muhamad Aprianto dari Sanggar Omah
Ngisor dari Kecamatan Kajoran. Sekretariat festival berada di rumah Bambang
Sumarsono, lokasi festival.<span style="margin: 0px;"> </span></span></span><br />
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="margin: 0px;"><br /></span></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-14-cmpE_GN4/XTRLYL7RpII/AAAAAAAAAWk/opd-p86BZpof6sOVwA9WDYm8He6qhzKhQCEwYBhgL/s1600/Kaos-Festival-Tlatah-Bocah-XIII-2019.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1330" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-14-cmpE_GN4/XTRLYL7RpII/AAAAAAAAAWk/opd-p86BZpof6sOVwA9WDYm8He6qhzKhQCEwYBhgL/s320/Kaos-Festival-Tlatah-Bocah-XIII-2019.jpg" width="266" /></a></div>
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kegiatan
Festival Tlatah Bocah XIII berprinsip keswadayaan dan keterlibatan partisipasi
semua fihak untuk mensukseskan Festival Tlatah Bocah tahun ini 24-25 Agustus di
Dusun Bebengan, Sriwedari, Kec. Salaman Magelang. Diantaranya panitia menggelar
fundrising / penggalangan dana untuk mendanai Festival Tlatah Bocah XIII ini.
Festival Tlatah Bocah XIII berprinsip keswadayaan, kesederhanaan, dan
kemandirian dengan menjual cinderamata seperti kaos festival Tlatah Bocah,
tottebag festival, topi tlatah bocah, gelang unik, dan Lapak dari teman-teman
komunitas untuk menambah uang saku teman-teman. Untuk pemesanan kaos festival
dapat menghubungi Mas Antok 085292698666. </span></span><br />
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><br /></span>
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"></span><span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tema
Festival tahun 2019 ini yaitu Wayahe Cancut Taliwanda. Arti dari tema tersebut
yaitu sudah saatnya kita semua segenap masyarakat bergandengan tangan dan
memperkuat solidaritas untuk mencintai dunia anak. Kegiatan ini dilaksanakan
secara swadaya oleh komunitas-komunitas anak yang ada di berbagai wilayah.
Terbuka pula kerjasama dengan pihak yang ingin menyatukan diri dalam gerakan
ramah anak ini. </span></span><br />
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><br /></span>
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"></span><span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ada
harapan besar dari penyelenggara agar kegiatan ini dapat direspon dan dinikmati
oleh banyak pihak, diantaranya masyarakat setempat dan bangsa ini secara umum,
aspirasinya dapat didengar oleh pemerintah sebagai regulator. Festival Tlatah
Bocah XIII juga mulai membuka diri dan mengenalkan setiap agendanya diberitakan
melalui websitenya www.tlatahbocah.org. </span></span><br />
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><br /></span>
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"></span><span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Panitia
begitu peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi sehingga akan
mengemas diri dan menyesuaikan lokomotif zaman tanpa melunturkan tujuan utama
yaitu mewujudkan negeri tercinta menjadi negeri yang ramah anak.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;">Informasi
lengkap mengenai Festival Tlatah Bocah dapat juga menghubungi 081802723030 atau </span><a href="http://www.tlatahbocah.org/"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="color: #0563c1; font-family: "calibri";">www.tlatahbocah.org</span></span></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; margin: 0px;"> , twitter / Instagram : @tlatahbocah</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><b></b><i></i><u></u><sub></sub><sup></sup><strike></strike><br /></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Festival ini terbuka untuk umum. Penonton biasa datang dari desa sekitar, yakni: </span></div>
<pre style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #6f6f6f; font-style: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; line-height: 21px; margin: 12px 0px 21px; orphans: 2; overflow: auto; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: pre-wrap; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sengi Dukun Magelang Glagahombo Tegalrejo Plosogede Ngluwar Keditan Ngablak Krinjing Kemiren Srumbung Muntilan Losari Grabag Balerejo Kaliangkrik Tempak Candimulyo Somokaton Mangunrejo Kajoran Congkrang Gondang Mungkid Sidoagung Tempuran Mejing Purworejo Menoreh Salaman Karangkajen Secang Sukodadi Bandongan Tejosari Munggangsari Kedungsari Sidosari Sangen Sidomulyo Tanjung Sugihmas Pucang Tugurejo Jambewangi Kembangkuning Windusari Kalipucang Wonolelo Sawangan Kalijoso Blongkeng Umbulsari Mranggen Selomoyo Kaliurang Ketunggeng Kajangkoso Pakis Jurangombo Selatan Bumirejo Surojoyo Klopo Giritengah Borobudur Pogalan Balekerto Sukorejo Pancuranmas Karangrejo Sidowangi Mangunsari Pabelan Ngepanrejo Kalikuto Kragilan Tembelang Giriwarno Keji Somoketro Salam Muneng Sucen Banjarejo Bojong Ketawang Kadiluwih Bandarsedayu Bawang Pandansari Ngemplak Candisari Banjarharjo Sriwedari Prajeksari Pucungsari Ngargomulyo Pakunden Banaran Majaksingi Sukosari Keningar Tegalarum Kebonlegi Bateh Ketep Purwosari Ngrajek Ngadirojo Panjang Tengah Kramat Utara Lesanpuro Pucanganom Genikan Magersari Pucungrejo Soroyudan Pengarengan Warangan Ngrancah Tanjungsari Pagergunung Bringin Dawung Rejowinangun Gejagan Daleman Kidul Mertoyudan Ngargogondo Kalinegoro Genito Mantingan Sidorejo Wringinputih Kembaran Ngendrokilo Kentengsari Tempursari Girikulon Gunungsari Gondowangi Sambak Tanggulrejo Wonokerto Treko Madyogondo Krumpakan Kwaderan Madukoro Sumurarum Sawangargo Jogonegoro Tuksongo Mangli Wates Tidar Baleagung Sukomulyo</span></pre>
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 16px 0px 10.66px; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="line-height: 150%; margin: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">[contributor
: madpuji]</span></span></div>
<b></b><i></i><u></u><sub></sub><sup></sup><strike></strike><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-47015775752391028772010-04-24T13:02:00.000+07:002010-04-24T13:02:04.882+07:00GALANG SOLIDARITAS MERAPISemenjak tahun 2007 Rumah Pelangi dan komunitas2 lereng Merapi menggelar hajat budaya anak-anak TLATAH BOCAH (Bhs Ind.: area ramah anak) dalam bentuk festival selama 1 bulan.<br />
<br />
Pada penyelenggaraan tahun 2010 ini berjudul “TUTUR TINULAR: Tuturing Ati Tinular ing Pakarti” (Bercerita Sepenuh Hati Memaknai Pekerti) dimana kegiatannya berupa workshop dongeng, workshop sablon, sarasehan, pasar rakyat, pemutaran film, dan festival seni tradisi anak-anak.<br />
<br />
Kegiatan dilaksanakan dari tgl 12 Juni - 11 Juli melibatkan 22 komunitas di Gunung Merapi, Gunung Sumbing, dan Perbukitan Menoreh dari 4 Kabupaten. Lokasi acara berada di Dusun Gowok Pos dan Dusun Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.<br />
<br />
Penggalangan sumber daya penyelenggaraan festival tersebut dengan cara menyediakan cinderamata berupa kaos, tas, dan pin khas TLATAH BOCAH. Selain itu diadakan pengumpulan pakaian layak pakai untuk pasar murah serta pengumpulan buku cerita anak-anak di berbagai kota.<br />
<br />
Tertarik berpartisipasi dan ingin membuka posko pakaian dan buku di kota Anda?<br />
<br />
Hub:<br />
<br />
Email : TlatahBocah@gmail.com<br />
Facebook: Tlatah Bocah<br />
Twitter : @tlatahbocah<br />
Telpon : 0857 – 4342 0558<br />
Kontak : Gunawan Julianto<div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-42207178620073688592009-07-06T15:27:00.005+07:002010-03-13T21:26:42.534+07:00TLATAH BOCAH #3, sebuah preambuleKawan...<br />
<br />
Tiada terasa Tlatah Bocah kali ini memasuki tahun yang ke 3..<br />
Selama 3 tahun ini, alhamdulillah...bisa sukses karena bahu membahunya komunitas-komunitas yang terlibat yang tiada terhitung kan oleh nilai uang. Waktu untuk bekerja dan pikiran semuanya tercurahkan untuk itu...<br />
<br />
TLATAH BOCAH 1 - 3 berada di Dusun Gowok Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.<br />
<br />
Terletak di lereng Gunung Merapi dengan ketinggian 900m lebih sedikit diatas permukaan laut.<br />
<br />
Arena kegiatan berupa tanah lapang dimana dari situ kita akan dikelilingi 6 gunung menjulang (Merapi, Merbabu, Andong, Sindoro, Sumbing, Menoreh) serta dibalut dinginnya kabut..<br />
<br />
Asyik kah??<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
TLATAH BOCAH #3<br />
<br />
Diawali tgl 17 Juni 2009 dengan roadshow selama 2 minggu di 4 dusun (Kadirojo, Suko, Bandungan, dan Gemer) dalam bentuk riset permainan jadul yang dilakukan anak-anak pada kakaknya, orangtuanya, dan kakek-neneknya ketika mereka masih anak-anak<br />
<br />
Diteruskan dengan workshop musik rombeng - teater di Dusun Tutup Ngisor dna Dusun Sumber, dengan mengajak anak-anak dusun yang bersangkutan mengenal bermacam bunyi dari barang2 yg tiada terpakai dan dikolaborasikan dengan teater yang mereka gali sendiri ceritanya..<br />
<br />
Dipuncaki hajatan berupa festival seni tradisi yang diikuti 7 komunitas seni, yakni Soreng dari Klakah Tengah dari Kabupaten Boyolali, Teater Merti Lestari dari Kabupaten Purwodadi, serta Jalantur dari Gowok Pos, Kobro Siswo dari Sengi, Teater musik rombeng dari Tutup Ngisor - Sumber, Cakarlele dari Ngandong,Topeng Ireng dari Gowok Pos (kelimanya dari Kabupaten Magelang).<br />
<br />
Ingin melihat seperti apa TLATAH BOCAH sebelumnya??<br />
<br />
Coba search menggunakan yahoo / google dengan kata kunci TLATAH BOCAH..<br />
<br />
atau mau lihat suasana di sana...dapat kunjungi: www.fotografer.net dimana tentunya di search kata yang sama pula<br />
<br />
ingin tahu lebih detil??<br />
<br />
info:<br />
<br />
imel: rumahpelangi@gmail.com<br />
milis: warga-rumahpelangi@yahoogroups.com<br />
lokasi: www.wikimapia.org (search: rumah pelangi / tlatah bocah)<br />
blog: www.rumahpelangi.blogspot.com<div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com41tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-13841195783741118292009-06-12T07:44:00.003+07:002010-03-13T21:27:55.991+07:00TLATAH BOCAH, bola salju budayaMerti dusun atau bersih dusun merupakan tradisi rutin yang dilakukan di beberapa desa, terutama di Pulau Jawa. Biasanya kegiatan ini dilakukan 1 tahun sekali dimana harinya ditetapkan oleh kalangan pendiri desa yang bersangkutan. Tujuan utama tradisi ini sebagai sarana berterima kasih karena banyaknya anugerah untuk desa serta sebuah upaya untuk tetap menjaga keselamatan / kemakmuran desa.<br />
<br />
Di lereng Merapi, tepatnya di Dusun Gowok Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang ritual ini merupakan perayaan sakral dan terbesar dalam satu tahun dimana semua warga terlibat bergotong royong untuk mensukseskannya. Agenda rutin yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut telah berlangsung puluhan tahun.<br />
Semenjak tahun 2007 merti dusun semakin semarak karena warga bekerjasama dengan Rumah Pelangi menjadikannya sebuah rangkaian hajatan yang dinamakan Tlatah Bocah (bhs. Indonesia: Dunia / Area Ramah Anak).<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Ide pokok acara tersebut adalah untuk mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai tradisi budaya lokal pada anak sejak usia dini agar ketika dewasa nanti tidak kehilangan jati diri bangsa. Hal luar biasa muncul karena semua warga Gowok Pos terlibat dan juga anak-anak setempat sepenuhnya berpatisipasi dalam persiapan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Kegiatan ritual yang sudah berlangsung bertambah satu hari dengan menggelar dialog/sarasehan dan festival kesenian tradisional yang dimainkan anak-anak dari beberapa komunitas, yaitu: Warok "Margo Utomo" (Gowok Pos), Prajuritan "Padepokan Seni Tjipta Boedaja" (Tutup Ngisor), Jathilan "Turangga Arga Budaya" (Batur Duwur), Jimbe Kids "Anak Wayang Indonesia" (Yogya), Topeng Ireng "Santri Mudho" (Suko), Dayak Grasak "Bangun Budaya" (Sumber), Cakarlele "Jagad Bocah Merapi" (Ngandong), dimana 3 yang disebut terakhir baru terbentuk sekitar dua minggu sebelum hajatan dimulai dan sampai sekarang keseluruhan komunitas masih eksis dimana beberapa kali diundang untuk menyemarakkan berbagai acara. Di samping komunitas anak, efek yang terjadi secara tidak langsung adalah munculnya orang-orang dewasa membentuk komunitas seni di Dusun Tlogolele, Gowok Ringin, Sengi, dan Ngampel yang merupakan dusun tetangga Gowok Pos.<br />
<br />
Pada tahun 2008 ini, Tlatah Bocah memasuki tahun ke-2 dan telah diselenggarakan pada tanggal 15 – 17 Juli bertemakan Ngunduh Woh, Ngangsu Kawruh (Indonesia: Memetik Hasil, Menimba Ilmu). Hari pertama diisi dengan bersih kubur, berdoa, potong kurban (sapi) dan sesaji yang dikirim ke tempat-tempat sakral seperti: sumber air, sungai, dan sudut-sudut dusun. Hari kedua berupa tumpengan hasil kiriman dari seluruh kepala keluarga yang ada dan dikumpulkan di rumah Kepala Dusun setempat dan dilanjutkan pagelaran wayang kulit di malam harinya. Pada hari ke tiga, dilaksanakan festival kesenian tradisional yang diikuti 6 komunitas anak. Festival diawali dengan penanaman pohon sebagai simbol bahwa pohon layaknya anak, untuk menjadi berguna di kemudian hari, harus dipelihara/dirawat dengan benar. Setelah itu diteruskan orasi dari tokoh-tokoh di lingkungan Kabupaten Magelang tentang pentingnya keselarasan hidup di masyarakat dengan keberadaan anak dan pohon. Acara diakhiri dengan pentasnya beberapa komunitas anak. Komunitas baru terbentuk secara antusias terlibat , yaitu: Topeng Ireng "Tunas Muda" (Gowok Pos), Jathilan "Kridho Budaya" (Kadirojo), dan Kobro Siswo "Remaja Muda" (Sengi). Disamping itu tampil pula Jathilan "Wahyu Gumelar" (Gowok Pos) merupakan regenerasi setelah 4 tahun mati suri. Agenda disemarakkan pula dengan partisipasi dari Wayang Bocah "Padepokan Seni Tjipta Boedaja" (Tutup Ngisor) dan Dayak Grasak "Bangun Budaya" (Sumber).<br />
<br />
Pengagas konsep yang luar biasa ini adalah Gunawan Julianto yang lebih akrab disapa Mas Gun, salah satu pendiri Rumah Pelangi. Semua agenda ini berawal dari perkenalan dengan warga dusun Gowok Pos ketika pada bulan April – Mei 2006 warga mengungsi ke Tempat Pengungsian Akhir Tanjung – Muntilan disebabkan meningkatnya aktivitas Gunung Merapi. Menurut beliau gagasan diadakannya Tlatah Bocah sebagai upaya peningkatan hak anak di lingkungan Magelang. Media yang digunakan salah satunya adalah kesenian tradisi yang pada dasarnya mengakar di masyarakat setempat. Melalui kesenian, kampanye tentang hak anak dirasa lebih mudah karena masyarakat sangat senang ketika diajak berpartisipasi dalam menggagas acara-acara budaya. Bukti nyatanya adalah setelah dua tahun diadakan Tlatah Bocah, anak-anak yang berlaku sebagai tuan rumah dilibatkan dalam persiapan acara, pelaksanaan, serta evaluasi. Sedangkan anak-anak dari dusun lain diajak untuk memberikan pendapat tentang kritik, saran, hal-hal yang disukai/tidak melalui tulisan. Masyarakat yang terlibat semua bergotong royong, meluangkan waktu untuk melatih anak-anak berhari-hari dan menemani ketika acara tanpa imbalan apapun.<br />
<br />
Di lain sisi masyarakat diluar jaringan Tlatah Bocah dari hari ke hari terpicu untuk membentuk komunitas anak dimana terbukti dari munculnya organisasi baru yang ingin dilibatkan. Belum ada seminggu Tlatah Bocah II selesai, apresiasi terhadap kesenian dan komunitas anak pun sudah sudah bermunculan dari warga dari dusun yang belum ikut, dimana mereka mengajak diskusi berkenaan dengan kondisi anak dan harapannya untuk melibatkan mereka pada acara mendatang.<br />
<br />
Bola salju telah bergulir.....<br />
Akankah kita semua terlindas atau terlibat???<br />
<br />
Tunggu kisah Tlatah Bocah # 3 yang berlangsung di bulan Juni – Juli 2009<br />
<br />
disadur dari tulisan : Redi (Kolong Tangga / YUSA Yogyakarta)<br />
<br />
-------------------------------------------<br />
<br />
hormat kami,<br />
<br />
Gunawan Julianto<br />
<br />
email: RumahPelangi@gmail.com<br />
blog: www.RumahPelangi.blogspot.com<br />
<br />
Kontak : Gunawan Julianto<br />
telp. : 0818 - 0272 3030<br />
<br />
R U M A H P E L A N G I<br />
KERAGAMAN MEMPERKAYA NURANI<br />
merupakan komunitas nirlaba untuk generasi muda dan mempunyai aktifitas sosial budaya serta pengelolaan perpustakaan.<div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-57508760536556518642008-03-04T20:12:00.002+07:002010-03-13T21:29:00.718+07:00Gethok Tular<a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/R84e4SktDOI/AAAAAAAAAI4/h9ZWsBN6CfQ/s1600-h/gethok-tular-2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5174106974302571746" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/R84e4SktDOI/AAAAAAAAAI4/h9ZWsBN6CfQ/s200/gethok-tular-2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/R81LH6OakMI/AAAAAAAAAIo/M0bv4jEmE54/s1600-h/gethok-tular-1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><br />
</a><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-27937086217782267452008-03-04T19:39:00.002+07:002010-03-13T21:41:09.072+07:00GETHOK TULAR, where a solidarity beginSelamat siang kawan-kawan..<br />
terasa lama sekali kita tidak saling kirim email ya..<br />
Bagaimana kabar kawan-kawan..<br />
Tanggal 8 - 9 Maret 2008 (Sabtu - Minggu) ada kemeriahan di kota Muntilan. Kita yakin juga bahwa inilah peristiwa terbesar abad ini..peristiwa paling akbar selama adanya RUMAH PELANGI...<br />
mengapa tidak?<br />
11 (sebelas) tim kesenian anak berkumpul di Dusun Kadirojo, Kelurahan Muntilan untuk bersama-sama menggelar acara yang bernama GETHOK TULAR..<br />
Tercatat 350an anak terlibat dalam acara ini. 1 (satu) sarasehan budaya digelar:<br />
Narasumber 1: DRS. SUSILO NUGROHO (pemeran Den Baguse Ngarso - Bangun Desa TVRI Yogyakarta)<br />
tokoh utama SIDANG SUSILA, teater Gandrik<br />
Narasumber 2: SUBIYANTO, (tokoh seni & sesepuh Dusun Kadirojo)<br />
Moderator: ISMANTO (pematung Merapi, teater Gadhung Melati)<br />
<br />
Kenapa GETHOK TULAR.<br />
Itu berkenaan dengan hikmah dari sebuah komunikasi yang merupakan jembatan sebuah persahabatan. Dari sebuah hal yang tadinya tidak tahu menahu, dengan penukaran informasi / gethok tular, seseorang semakin<br />
memahami hal yang lain. Ada solidaritas disana. Oh ya, GETHOK TULAR diambil dari sebuah idiom bahasa Jawa yang kurang lebih berarti MENGINFORMASIKAN ke orang lain..Ketika kita ketemu orang lain memberitahukan sesuatu, dimanapun berada..itulah gethok tular...<br />
<br />
Kenapa memilih Kadirojo? Yuupp..karena teman-teman dari 11 tim kesenian tersebut mempercayakannya disanalah tempat kita akan mencoba menggaungkan SOLIDARITAS.. disanalah jaringan akan berkumpul, akan berbagi.. melalui KESENIAN.<br />
<br />
Bagaimana 11 tim kesenian tersebut berkumpul?<br />
<a name='more'></a><br />
Selama ini Rumah Pelangi asyik mencambangi teman-teman komunitas seni tersebut. Dari kaki Gunung Merapi 6 tim kesenian anak (dimana hampir seluruhnya daerah rawan bencana, dan sebagian dusun merupakan tempat pertama kalinya mengungsi apabila Merapi meningkat aktivitasnya).<br />
<br />
Selain itu pula 2 tim kesenian dari Muntilan. Dari Dusun Kadirojo tempat sekretariat Rumah Pelangi berada)<br />
menyajikan jathilan anak dan dewasa. Bagi anak-anak disini, ini merupakan pentas perdana mereka.<br />
Dari Dusun Bandungan, akan menampilkan Topeng Ireng anak-anak. Teman-teman dari 3 kampung di Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul juga siap meluncur ke Rumah Pelangi. Mereka akan menampilkan 3 pentas teater.<br />
<br />
Teater Anak Dusun Ngampon,<br />
Teater anak Dusun Banyakan (By-ReCA),<br />
Teater Anak Bukit Hijau dari Ngijo.<br />
Sebuah kebanggaan bagi kami ketika 11 tim kesenian Merapi siap menggempur Muntilan,..mengapa??<br />
<br />
<b>1. Topeng Ireng PROBO SISIWO ASMORO dari Dusun Gowok Pos.</b><br />
Topeng ireng ini berdiri (katanya) karena pengaruh acara TLATAH BOCAH yang diselenggarakan Rumah Pelangi bersama warga dusun tersebut pada tanggal 31 Juli - 2 Agustus 2007 lalu.. Anak-anak pada mulanya di pojok-pojok dusun, seringkali berlatih sendiri kesenian ini...pada tanggal 4 September 2007 bersamaan dengan upacara wisuda di TPAnya tiba-tiba anak-anak menyeruak ke permukaan, pentas di kampungnya<br />
dengan menggunakan peralatan seadanya...bikin decak kagum kalangan dewasa saat itu..<br />
<br />
Dari rembugan Rumah Pelangi dengan warga setempat, satu bulan sebelum syura kemarin, anak-anak telah mendapatkan pelatih topeng ireng. Dan pada upacara tradisi suran tgl 20 Januari lalu topeng ireng ini<br />
kemudian tampil pertama kalinya. Berbekal seragam pinjaman, mereka tampil percaya diri..<br />
<br />
Apa yang unik??? Anak-anak ini memicu orang dewasa untuk membuat grup kesenian topeng ireng pula....<br />
<br />
<b>2. Dayak Grasak BANGUN BUDAYA dari dusun Sumber.</b><br />
Dikomandani oleh mas Untung (seniman muda Dusun Tutup Ngisor), pentas pertama kali pada saat TLATAH BOCAH pula. Sungguh mengangetkan karena dengan semangat berkesenian, mereka (anak-anak) mampu untuk tidak mempermasalahkan pakaian/seragam yang dikenakan. Mereka menggunakan daun-daunan sebagai riasan mahkota dan juga penutup tubuh... setelah acara TLATAH BOCAH, kesenian ini sampai hari kemarin tampil di hadapan publik sebanyak 8 kali..<br />
<br />
<b>3. Tari Prajuritan dari PADEPOKAN SENI TJIPTA BOEDAJA, Tutup Ngisor.</b><br />
Siapa tidak kenal nama dusun ini. Sebuah dusun yang sangat kental nuansa budaya jawanya...semenjak 1937 ada padepokan wayang orang..dimana secara rutin menggelar hajat besar 4 kali dalam setahun. Tanpa mengenal krisis, mengenal jabatan, para petani di dusun tersebut hampir tiap malam berlatih kesenian.<br />
<br />
<b>4. Jathilan TURANGGA ARGA BUDAYA dari Braman...</b><br />
Anggota kesenian ini sejumlah 90an. Dari anak-anak sampai dewasa. Secara rutin pentas ketika ada upacara-upacara tradisi<br />
<br />
<b>5. Cakarlele JAGAD BOCAH MERAPI dari Ngandong.</b><br />
Sebuah pentas tarian klasik yang dibawakan oleh anak-anak. 3 minggu sebelum TLATAH BOCAH dimulai, grup ini sedang dalam masa reses panjang karena dianggap tidak ada generasi baru yang ada. ada 8 orang anak yang sebelumnya sebagai tim inti, mendapatkan beasiswa untuk sekolah di gunung kidul sehingga tim tidak lengkap lagi. 8 anak berarti separuh dari tim saat itu keluar wilayah karena sekolah smp di<br />
tempat sejauh +-90 km dari rumahnya. Bapak Sur (Kepala Dusun Ngandong) ketika saat itu bertemu dengan teman-teman Rumah Pelangi mengupayakan regenerasi grup nya dan alhamdulilah pada saat TLATAH BOCAH, mereka memukau banyak orang karena keunikannya. Sampai sekarang sudah tampil 6 kali..<br />
Kalau kita melihat alat musik yang mereka pergunakan, kita akan trenyuh karena sudah tidak layak pakai. Pakaian seragam yang digunakan untuk pentas tersebut dipinjam dari sana-sini. Dusun Ngandong tempat Cakarlele ini berada ditinggali hanya oleh 26 kepala keluarga dimana terletak salah satu sudut terpencil di Merapi.<br />
<br />
<b>6. Topeng Ireng SANTRI MUDHO dari Soka.</b><br />
Anak-anak diluar batas kemampuan. Kami mengistilahkannya. Sudah melihat tayangan televisi tentang cerita2 inspiratif dari anak2? Semuanya lewat...semuanya tidak ada apa-apanya dibandingkan anak-anak gunung<br />
ini.<br />
<br />
Bagaimana mungkin?<br />
Coba bayangkan apabila 40 anak dusun, bergabung menjadi satu untuk membentuk tim kesenian. Di waktu-waktu senggang mereka mengejar ayam jago untuk dicabuti bulunya demi mahkota topeng irengnya..Berkelana di luar jam sekolah sampai 3 km jauhnya demi sebuah bulu. Kejadian tersebut membuat resah kalangan dewasa-tua kampungnya.<br />
<br />
Itu kejadian 1.5 tahun lewat. Saat ini, di Soka terbentuk tim kesenian yang sangat solid. Kalangan dewasa juga membentuk tim topeng ireng. Anak-anak mereka fasilitasi pula dengan membentuk grup kesenian kobra, warok, dll. Anak-anak topeng ireng ini sudah pentas sebanyak 37 kali selama ini. Dalam bulan Maret ini mereka sudah mempunyai 5 kali jadwal pementasan. Apa tidak gila??? heee.e...eeehhh<br />
<br />
Belum terasa gila??<br />
Coba bayangkan ketika teman-teman Rumah Pelangi mengundang mereka untuk pentas di Bantul tanggal 27 Januari baru lalu di hajat seni ANAK POLAH SANAK BUNGAH.. Rumah Pelangi mengundang tim kesenian ini untuk mementaskan KOBRA SISWA ANAK (sebuah tim kesenian bentukan setelah topeng ireng) dengan personil sejumlah 50an orang.<br />
<br />
Berapa yang pengin pentas akhirnya?? 150 orang. Kok bisa?? Yaahh,...dengan semangat berkesenian, 150 orang tersebut (anak-anak dewasa)..tanpa tambahan biaya apapun kecuali tambahnya konsumsi...tentu saja mementaskan 5 kelompok kesinian<br />
<br />
1. KOBRA SISWA ANAK<br />
2. TOPENG IRENG ANAK<br />
3. TOPENG IRENG DEWASA (1)<br />
4. MONOLAN DEWASA<br />
5. TOPENG IRENG DEWASA (2)<br />
6. KEWAN...<br />
<br />
Tanggal 7-9 adalah hari libur..kenapa tidak ke Dusun Kadirojo di Muntilan... ayo datangggg...ayo ber GETHOK TULAR..<br />
<br />
Nampaknya masih ada 5 profil tim yang belum terceritakan.. sabar..masih ada hari..nantikan ceritanya..<br />
<br />
Jathilan KRIDO BUDOYO Kadirojo Muntilan<br />
Topeng Kawedar SATRIO KAWEDAR Bandungan Muntilan<br />
Teater Anak Dusun Ngampon, Sitimulyo, Piyungan<br />
Teater Anak Dusun Banyakan (By-ReCA), Sitimulyo, Piyungan<br />
Teater Anak Bukit Hijau dari Dusun Ngijo, Sitimulyo, Piyungan<br />
Bagaimana kegiatan tersebut dapat berlangsung..<br />
Semuanya swadaya..semuanya atas partisipasi warga dan juga tim kesenian yang<br />
terlibat..<br />
Mo tau jadwal lengkapnya??<br />
Kunjungi: www.rumahpelangi.blogspot.com<br />
--<br />
hormat kami,<br />
gunawan julianto<br />
---------------------------------------------------------<br />
RUMAH PELANGI merupakan komunitas nirlaba untuk generasi muda dan mempunyai<br />
aktifitas sosial budaya serta pengelolaan perpustakaan.<br />
Kontak : Gunawan Julianto<br />
telp. : 0818 - 0272 3030<br />
R U M A H P E L A N G I<br />
KERAGAMAN MEMPERKAYA NURANI<br />
Apabila imel yang diterima dirasa mengganggu mohon beritahukan kepada kami<br />
Rumah Pelangi.<div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-20362862894399518312007-08-18T09:28:00.002+07:002010-03-13T21:49:33.104+07:00FOTO-FOTO KEGIATAN TLATAH BOCAH<div style="font-weight: bold; text-align: center;"><span style="font-size: 100%;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTPdLy38ZI/AAAAAAAAAIM/JOqNgGJbvCI/s1600-h/21.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103932378006942098" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTPdLy38ZI/AAAAAAAAAIM/JOqNgGJbvCI/s200/21.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
</span><span style="font-size: 100%;">Wayang Kulit<br />
<span style="font-size: 130%;">S E M A R B A N G U N J A G A D</span><br />
</span><span style="font-size: 100%;">Dalang KI ABU KARSONO<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTO1Ly38XI/AAAAAAAAAH8/a5ZgQzO0ocE/s1600-h/01.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103931690812174706" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTO1Ly38XI/AAAAAAAAAH8/a5ZgQzO0ocE/s200/01.JPG" /></a><br />
<br />
<br />
</span><span style="font-size: 100%;">Sarasehan<br />
</span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 130%;">PERAN BUDAYA<br />
DALAM<br />
PENDIDIKAN ANAK<br />
</span><br />
</span><span style="font-size: 100%;">Pembicara 1: Drs. SUSILO NUGROHO - Teater Gandrik<br />
</span><span style="font-size: 100%;">(Den Baguse Ngarso - Bangun Desa - TVRI Yogya)<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTPcry38YI/AAAAAAAAAIE/vbNBtZBUENg/s1600-h/IMG_2729.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103932369417007490" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTPcry38YI/AAAAAAAAAIE/vbNBtZBUENg/s200/IMG_2729.JPG" /></a><br />
<br />
</span><span style="font-size: 100%;">Pembicara 2:<br />
SITRAS ANJILIN<br />
Pimpinan Padepokan Seni Tjipta Boedaja<br />
</span><span style="font-size: 100%;">(Tutup Ngisor - Merapi)<br />
</span><br />
<span style="font-size: 100%;"><a name='more'></a><br />
</span><span style="font-size: 100%;">Moderator:<br />
ISMANTO<br />
Pematung<br />
Teater Gadhung Mlati<br />
<br />
<br />
</span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 130%;">C A K A R L E L E</span><br />
(JAGAD BOCAH MERAPI)<br />
</span><span style="font-size: 100%;">Dusun Ngandong - Desa Ngargomulyo - Kecamatan Dukun<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTO0by38VI/AAAAAAAAAHs/MsDI6pUuIgw/s1600-h/03.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103931677927272786" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTO0by38VI/AAAAAAAAAHs/MsDI6pUuIgw/s200/03.JPG" style="height: 112px; width: 150px;" /></a> <a href="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTO07y38WI/AAAAAAAAAH0/KwJUHWIdGY0/s1600-h/02.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103931686517207394" src="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTO07y38WI/AAAAAAAAAH0/KwJUHWIdGY0/s200/02.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
</span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 130%;">T O P E N G I R E N G<br />
</span>(SANTRI MUDHO)<br />
</span><span style="font-size: 100%;">Dusun Soka - Desa Sewukan - Kecamatan Dukun<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNfLy38SI/AAAAAAAAAHU/yR9pSNXfIDM/s1600-h/06.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103930213343424802" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNfLy38SI/AAAAAAAAAHU/yR9pSNXfIDM/s200/06.jpg" /></a><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTOyby38TI/AAAAAAAAAHc/WHgAdCVvxhc/s1600-h/05.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103931643567534386" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTOyby38TI/AAAAAAAAAHc/WHgAdCVvxhc/s200/05.jpg" /></a> <a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNery38RI/AAAAAAAAAHM/m4eLbiTbTkg/s1600-h/07.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103930204753490194" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNery38RI/AAAAAAAAAHM/m4eLbiTbTkg/s200/07.jpg" style="height: 113px; width: 151px;" /></a> <a href="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTOy7y38UI/AAAAAAAAAHk/Xa2Jn-mkE1o/s1600-h/04.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103931652157468994" src="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTOy7y38UI/AAAAAAAAAHk/Xa2Jn-mkE1o/s200/04.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;">J A T H I L A N<br />
</span>(TURANGGA ARGA BUDAYA)<br />
Dusun Batur Duwur - Desa Ngargomulyo - Kecamatan Dukun<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNery38QI/AAAAAAAAAHE/e-lS5xgF9yM/s1600-h/08.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103930204753490178" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNery38QI/AAAAAAAAAHE/e-lS5xgF9yM/s200/08.jpg" /></a> <a href="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNd7y38PI/AAAAAAAAAG8/mTzH88Hb-Y0/s1600-h/09.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103930191868588274" src="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNd7y38PI/AAAAAAAAAG8/mTzH88Hb-Y0/s200/09.jpg" style="height: 150px; width: 112px;" /></a><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;">T A R I P R A J U R I T A N<br />
</span>(PADEPOKAN SENI TJIPTA BOEDAJA)<br />
Dusun Tutup Ngisor - Desa Sumber - Kecamatan Dukun<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNdry38OI/AAAAAAAAAG0/eQxoGy1sNWA/s1600-h/10.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103930187573620962" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTNdry38OI/AAAAAAAAAG0/eQxoGy1sNWA/s200/10.jpg" /></a> <a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMOLy38NI/AAAAAAAAAGs/-lGOxFKI3_o/s1600-h/11.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103928821774020818" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMOLy38NI/AAAAAAAAAGs/-lGOxFKI3_o/s200/11.jpg" style="height: 149px; width: 112px;" /></a><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;">G R A S A K</span><br />
(BANGUN BUDOYO)<br />
Dusun Sumber - Desa Sumber - Kecamatan Dukun<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMNry38MI/AAAAAAAAAGk/NG8x7RQs80g/s1600-h/12.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103928813184086210" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMNry38MI/AAAAAAAAAGk/NG8x7RQs80g/s200/12.JPG" /></a> <a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMMry38LI/AAAAAAAAAGc/BQwiRMzaXPc/s1600-h/13.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103928796004217010" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMMry38LI/AAAAAAAAAGc/BQwiRMzaXPc/s200/13.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;">W A R O K<br />
</span>(MARGO UTOMO)<br />
Dusun Gowok Pos - Desa Sengi - Kecamatan Dukun<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMLLy38JI/AAAAAAAAAGM/aOygEPkXAKI/s1600-h/15.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103928770234413202" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMLLy38JI/AAAAAAAAAGM/aOygEPkXAKI/s200/15.JPG" /></a> <a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMMby38KI/AAAAAAAAAGU/2GgnGP0YcQY/s1600-h/14.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103928791709249698" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTMMby38KI/AAAAAAAAAGU/2GgnGP0YcQY/s200/14.JPG" /></a><br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDry38HI/AAAAAAAAAF8/pPux9uJ9o1U/s1600-h/17.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103927541873766514" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDry38HI/AAAAAAAAAF8/pPux9uJ9o1U/s200/17.JPG" style="height: 143px; width: 187px;" /></a> <a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDry38II/AAAAAAAAAGE/g1w2YrfYQwo/s1600-h/16.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103927541873766530" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDry38II/AAAAAAAAAGE/g1w2YrfYQwo/s200/16.JPG" /></a><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;">J I M B E<br />
</span>(ANAK WAYANG INDONESIA)<br />
Yogyakarta<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDby38GI/AAAAAAAAAF0/XVY3apOnNs4/s1600-h/18.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103927537578799202" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDby38GI/AAAAAAAAAF0/XVY3apOnNs4/s200/18.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
</span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 130%;">J A R A N A N</span><br />
(MARGO UTOMO)<br />
</span><span style="font-size: 100%;">Dusun Gowok Pos - Desa Sengi - Kecamatan Dukun<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDLy38FI/AAAAAAAAAFs/zBngMxJGCZc/s1600-h/19.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103927533283831890" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDLy38FI/AAAAAAAAAFs/zBngMxJGCZc/s200/19.jpg" /></a> <a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDLy38EI/AAAAAAAAAFk/7efjaZaq6j8/s1600-h/20.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5103927533283831874" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RtTLDLy38EI/AAAAAAAAAFk/7efjaZaq6j8/s200/20.jpg" style="height: 152px; width: 114px;" /></a></span></div><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-85151945594556160352007-08-01T06:45:00.007+07:002010-03-16T02:02:19.469+07:00TLATAH BOCAH, Sebuah Hajat Budaya<b>HARI ANAK.</b><br />
<b> </b><br />
Secara nasional pemerintah menetapkan tanggal 23 Juli sebagai hari anak. Hal tersebut tentu saja sebagai perwujudan peran dalam berkewajiban melindungi warga negaranya yang masih anak-anak. Kenapa tanggal tersebut harus diperingati? Bukankah setiap hari kita juga harus mencantumkan anak sebagai bagian dari masyarakat. Tentunya maksud penetapan tanggal tersebut adalah supaya gaung ANAK bergema ke seluruh penjuru dan selalu mengingatkan kita untuk menyayanginya tidak hanya pada hari itu saja. Kalau setiap hari ada Hari Anak yang harus diperingati, kasihan dong nanti tidak jadi hal yang istimewa lagi.<br />
<br />
Bagaimana pula anak dalam tataran masyarakat dusun?<br />
<a name='more'></a><br />
Cobalah main ke Gowok Pos. Sebuah dusun di lereng Gunung Merapi wilayah Kabupaten Magelang. Dusun ini setiap tahun secara rutin mengadakan beberapa kali ritual syukur atas berkahNya akan keberadaan, kesejahteraan yang diberikan serta memanjatkan doa agar seluruh dusun selalu dikarunia keselamatan. Pada setiap perayaan tersebut selalu dimeriahkan dengan berbagai kesenian yang sudah menjadi roh hidupnya. Ada 5 grup kesenian tradisional (Jalantur, Ketoprak, Jatilan, Reog, dan Ponorogo) yang langgeng untuk dusun yang terdiri dari 465 jiwa tersebut.<br />
Salah satu diantara ritual tersebut adalah Aum. Sebuah perayaan Merti Dusun yang awalnya merupakan tradisi Hindu untuk penghormatan pada Dewa Wisnu, Syiwa, dan Brahma. Pada perkembangannya acara ini mendapat pengaruh Islam. Aum bagi mereka selalu diperingati pada hari Rabu Kliwon pertengahan bulan Rejeb. Perayaan ini merupakan perayaan paling besar dibandingkan hari raya yang lain. Warga yang merantau pada saat itu pulang. Kerabat dari jauh berdatangan. Demikian pula tetangga dusun dari segala penjuru mengunjungi mereka untuk bersilaturahmi.<br />
Pada saat Aum (perayaan ini disebut Aum-an) ada beberapa hal dilangsungkan. Hari pertama (Selasa Wage) adalah bersih kubur (besrik makam) dilanjutkan upacara korban lembu (pragatan). Beberapa bagian vital dari hewan ini, darah, mata, ekor, telapak kaki, dimasukkan sebuah wadah dari bambu. Sesepuh dusun dan warga berdoa untuk itu membawanya keliling dusun kemudian ditaruh di beberapa tempat sebagai sesaji.<br />
Pada hari kedua (Rabu Kliwon) masing-masing rumah warga masak menu istimewa yang tiada duanya dalam setahun. Begitu selesai shalat dhuhur, sebagian makanan dikemas dalam bentuk tumpeng dan dibawa ke rumah Pak Bayan (Kepala Dusun) setempat sekaligus berdoa syukur dan minta segala berkah untuk hari depan.<br />
Saat seperti ini juga saat yang istimewa bagi anak-anak. Para orangtua menyiapkan makanan yang disenangi oleh mereka dan disajikan secara khusus pula. Setelah doa-doa selesai, makanan dibagikan merata pada semua warga. Kenduri anak-anak untuk anak-anak.<br />
Malam harinya, kewajiban yang diselenggarakan adalah pagelaran wayang kulit dimana lakonnya ditentukan dengan cara khusus pula. Tidak sembarangan lakon digelar. Perlu sebuah "perjalanan khusus" untuk mendapatkan lakon setiap tahunnya.<br />
Tahun ini, Auman diselenggarakan tanggal 31 Juli - 2 Agustus 2007. Warga Gowok Pos bersama dengan Rumah Pelangi menggelar sebuah hajat budaya bertajuk :<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>TLATAH BOCAH</b></span><br />
<br />
sebuah hajatan yang ditujukan untuk peningkatan pemahaman seni tradisi bagi pendidikan anak. <b>TLATAH BOCAH</b> (bhs. Indonesia: DUNIA ANAK) merupakan saatnya anak menunjukkan peran. Merekalah yang menghibur masyarakat dengan pentas seni tradisi pada hari-hari tersebut.<br />
<br />
Selain itu pula, diadakan sarasehan bertajuk:<br />
<br />
<b>"PERAN BUDAYA DALAM PENDIDIKAN ANAK"</b><br />
<br />
Pembicara:<br />
<ol><li><b>Sitras Anjilin</b>, Seniman seorang seniman seni tradisi di lingkungan Merapi. Beliau merupakan pimpinan padepokan seni Tjipta Boedaja - Tutup Ngisor yang berdiri sejak tahun 1937.</li>
<li><b>Drs. Susilo Nugroho </b>(pelaku seni Yogyakarta). Selain dikenal sebagai salah seorang tokoh sebuah teater terkenal di Yogyakarta dan dikenal luas pemirsa televisi akan perannya sebagai tokoh antagonis.</li>
</ol><br />
Moderator:<br />
<b>ISMANTO</b>, pematung dan Pimpinan Teater Gadhung Mlati - Merapi. Salah satu patungnya memenangkan Thousands Misteries of Borobudur.<br />
Mereka semua akan berbagi pengalamannya dalam bertualang seni dan pengaruhnya pada perkembangan anak.<br />
<br />
<br />
<br />
Acara selengkapnya dapat dilihat pada agenda berikut:<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>JADWAL</b></span></div><div style="text-align: center;"><b> </b></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>TLATAH BOCAH</b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b> </b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>HAJAT BUDAYA</b></span></div><br />
<b>SENIN, 30 Juli '07</b><br />
<b>Jam: 09.00 WIB - selesai</b><br />
<b>DEKORASI DUSUN & ARENA PENTAS</b><br />
Lokasi:<br />
- Sepanjang Jalan Menuju Arena Hajat Budaya<br />
- Halaman Rumah Wo Perti<br />
- Halaman Rumah Lik Prayit<br />
<br />
<br />
<b>SELASA, 31 Juli '07</b><br />
<b>Jam: 06.00 -10.00 WIB</b><br />
<b>1. BESRIK MAKAM & TAHLIL</b><br />
Lokasi: Makam Dusun<br />
<br />
<b>2. TARUB/PERSIAPAN</b><br />
Lokasi: Dusun Pragatan Lembu<br />
<br />
<b>3. PASANG SESAJI</b><br />
Seputar Dusun<br />
<br />
<br />
<b>RABU, 01 Agustus '07</b><br />
<b>Jam: 07.00 - 12.00 WIB</b><br />
<b>1. SILATURAHMI ANTAR KERABAT</b><br />
Rumah-rumah Warga<br />
<br />
<b>Jam: 12.01 - 14.00 WIB</b><br />
<b>2. KENDURI DUSUN</b><br />
Lokasi: Rumah Pak Bayan / Kepala Dusun Gowok Pos<br />
(Bapak Martono)<br />
<br />
<b>Jam: 14.01 - 15.00 WIB</b><br />
<b>3. CAKAR LELE (Jagad Bocah Merapi)</b><br />
Asal: Dusun Ngandong - Desa Ngargomulyo - Kecamatan Dukun<br />
Lokasi: Pelataran Rumah Wo Perti<br />
<br />
<b>Jam: 15.01 - 17.15 WIB</b><br />
<b>4. PEMBUKAAN & PROSESI</b><br />
Lokasi: Pelataran Rumah Wo Perti<br />
Pembicara: Pak Bayan / Kepala Dusun Gowok Pos (Bapak Martono)<br />
<br />
<b>Jam: 15.16 - 17.00 WIB</b><br />
<b>5. SARASEHAN</b><br />
<br />
<b>PERAN BUDAYA DALAM PENDIDIKAN ANAK</b><br />
<br />
Pembicara:<br />
<br />
<b>1. SITRAS ANJILIN</b><br />
Pimpinan Padepokan Tjipta Boedaja<br />
Asal: Dusun Tutup Ngisor - Desa Sumber - Kecamatan Dukun<br />
<br />
<b>2. SUSILO NUGROHO</b><br />
Pelaku Seni<br />
Asal: Krapyak - Yogyakarta<br />
<br />
Moderator:<br />
<br />
<b>ISMANTO</b><br />
Pimpinan Teater Gadhung Mlati<br />
Pematung<br />
Asal: Dusun Ngampel - Desa Sengi - Kecamatan Dukun<br />
<br />
Pembawa Acara:<br />
Pemuda Gowok Pos<br />
<br />
Lokasi: Pelataran Rumah Wo Perti<br />
<br />
<b>Jam: 20.00 WIB - selesai</b><br />
<b>6. WAYANG KULIT</b><br />
<br />
<b>"SEMAR BANGUN JAGAD "</b><br />
<br />
Dalang : Ki Abu Karsono<br />
Asal: Dusun Nglampu - Desa Pucang Anom - Kecamatan Srumbung<br />
Lokasi: Rumah Pak Bayan / Kepala Dusun Gowok Pos<br />
<br />
<br />
<b>KAMIS, 2 Agustus '07</b><br />
<br />
<b>Jam: 07.00 - 10.00 WIB</b><br />
<b>1. Persiapan</b><br />
<br />
<b>Jam: 10.01 - 11.00 WIB</b><br />
<b>2. TOPENG IRENG (Santri Mudho)</b><br />
Asal: Dusun Soka - Desa Sewukan - Kecamatan Dukun<br />
Lokasi: Arena 1, Pelataran Rumah Wo Perti<br />
<br />
<b>Jam: 11.01 - 12.00 WIB</b><br />
<b>3. WAROK BOCAH (Margo Utomo)</b><br />
Asal: Dusun Gowok Pos - Desa Sengi - Kecamatan Dukun<br />
Lokasi: Arena 2, Pelataran Rumah Lik Prayit<br />
<br />
<b>Jam: 12.01 - 13.00 WIB</b><br />
<b>ISTIRAHAT</b><br />
<br />
<b>Jam: 13.01 - 14.00 WIB</b><br />
<b>4. GRASAK (Bangun Budaya)</b><br />
Asal: Dusun Sumber - Desa Sumber - Kecamatan Dukun<br />
Lokasi: Arena 1, Pelataran Rumah Wo Perti<br />
<br />
<b>Jam: 14.01 - 15.00 WIB</b><br />
<b>5. JATILAN (Turangga Arga Budaya)</b><br />
Asal: Dusun Batur Duwur - Desa Ngargomulyo - Kecamatan Dukun<br />
Lokasi: Arena 2, Pelataran Rumah Lik Prayit<br />
<br />
<b>Jam: 15.01 - 16.00 WIB</b><br />
<b>6. TARIAN (Padepokan Seni Tjipta Boedaja)</b><br />
Asal: Dusun Tutup Ngisor - Desa Sumber - Kecamatan Dukun<br />
Lokasi: Arena 1, Pelataran Rumah Wo Perti<br />
<br />
<b>Jam: 16.01 - 17.00 WIB</b><br />
<b>7. MUSIK JIMBE (Anak Wayang Indonesia)</b><br />
Asal: Yogyakarta<br />
Lokasi: Arena 2, Pelataran Rumah Lik Prayit<br />
<br />
<b>Jam: 17.01 - 17.15 WIB</b><br />
<b>PENUTUPAN</b><br />
Lokasi: Arena 2, Pelataran Rumah Lik Prayit<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Tertarik untuk datang?<br />
Mengapa tidak? Adalah hal mudah untuk mencapai tempat itu. Apabila pernah ke Gardu Pandang Ketep, tataplah gunung Merapi, di pojokan atas depan sisi timur, ada beberapa dusun, disanalah Gowok Pos salah satunya.<br />
<br />
Dari kota Muntilan 12km ke arah Merapi. Pertama-tama carilah Klenteng Muntilan di perempatan Sayangan, kemudian meluncur ke arah Talun sejauh 7 km. Setelah melewati Pasar Talun, ambil kiri menuju Gardu Pandang Ketep. 1 km dari pasar Talun akan ditemui perempatan pasar Soka, ambil jalan yang lurus sejauh 4 km sampai menemukan SDN Sengi 2. Disini, anda akan disambut sebuah hajatan yang menakjubkan, tidak akan terulang dalam satu tahun ke depan.<br />
<br />
Masih ragu dengan petunjuk arah tersebut. Kami siapkan pemandu untuk membimbing perjalanan, yakni: mas Yoko (0856 – 4394 7296). Ingin tanya tentang acara sebelum sampai di lokasi, ada mas Rahmat (0293 – 55 23 123) yang akan bercerita tentang hajat budaya TLATAH BOCAH. Ada juga Mas Brahm(0856 – 2863 883) yang akan memandu petualangan tentang kelompok seni yang akan tampil. Pak Kundori (0815 – 658 8030) yang tentu saja dengan senang hati memberikan info yang dibutuhkan.<br />
<br />
Pagi ini, teman-teman dari Sitimulyo, Piyungan, Bantul (+-50 km dari Gowok Pos) sudah menyerbu Gowok Pos untuk membantu segalanya...<br />
<br />
Sampai ketemu di TLATAH BOCAH...<div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-74167389636610432092007-08-01T06:26:00.004+07:002010-03-13T22:12:56.939+07:00THX TO PERTIWIMERTI PERTIWI yang dilaksanakan RUMAH PELANGI pada tanggal 27 Mei 2007 lalu telah berakhir tanpa halangan berarti. Sungguh suatu hal yang luar biasa ketika warga Desa Sitimulyo mempercayai kami untuk melakukan ritual di desa mereka.<br />
<br />
Apa sich itu?? Beberapa kawan yang menanyakan apakah itu suatu bentuk untuk memperingati 1 tahun gempa DIY – Jateng?? Kami semua bersepakat TIDAAAKKK…. Gempa kok diperingati..<br />
<br />
Pada tanggal 27 Mei 2007 di pagi yang cerah kita melakukan penelusuran pada sepanjang sisi sungai Opak, sungai yang konon satu tahun lalu merupakan sumber bencana alam. Sebuah penelusuran makna bahwa manusia akan selamanya menyusu pada alam. Tanpa adanya bencana pun alam pun kita semua seringkali mendustai kenyataan bahwa kita tergantung padanya. Kerusakan alam yang terjadi wajib kita perbaiki. MERTI PERTIWI merupakan penghormatan pada alam. MERTI PERTIWI adalah ritual pengakuan kita pada kedaulatan alam.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
MERTI PERTIWI saat itu (semoga saat lain pula) bersama-sama dengan 90 anak berguru pada alam. Anak-anak tersebut berasal dari 6 dusun di Desa Sitimulyo (Dusun Somokaton, Kuden, Ngampon, Nganyang, Ngijo, dan Ngablak). Difasilitasi oleh relawan/wati Rumah Pelangi: Durnomo, Duryoko, Durgambir, Brahm, Anton, Miris, Rahmat Kar"tolo", Bahar, Ridwan, Iwan, Desi, Joe the Borneo – Java species, Erni, Dini, Ayu, Erna, Rina, Temennya Ayu, Yuli, Bendot, Diah, Lina, Bu Guru temennya mbak Erni, " " (lupa namanya), " " (lupa namanya lagi), Uli, Kendal, dan teman-teman "cangkingan dadakan yang lain", Sahabat-sahabat dari Dusun Somokaton, Kuden, Ngampon, Nganyang, Ngijo, Ngablak, Banyakan III, Karang Ploso, Padangan (thx to mas Bambang Kuden yang mengerahkan<br />
massa riilnya. Tahun depan jadi kepala desa yaaa...) Disamping itu dukungan mahasiswa/i UGM yang sedang KKN disana juga sangat berarti. Juga teman-teman dari Universitas Ahmad Dahlan yang bertugas melayani kesehatan peserta maupun panitia sungguh peran tidak terkira. Tidak lupa kehadiran rekan-rekan media beberapa hari sebelum sampai sesudah acara.<br />
<br />
Pada awalnya keseluruhan tim berkumpul di TPA Kuden. Tim menjadi 9 regu dimana masing-masing terdiri dari 10 anak. Perjalanan pertama mereka adalah menuju pos I memutari bukit Petir di dusun Peden dan membawa beberapa tanaman untuk ditanam di tempat yang ditentukan sesuai kartu yang diterima. <br />
<br />
Di pos I fasilitator telah mempersiapkan permainan air limbah untuk mengajarkan anak-anak pentingnya memelihara air dari kerusakan karena racun ataupun limbah yang menyertainya. Pos ini dijaga oleh Bahar, Kundori, dan Jayadi, fasilitator lokal dari Dusun Nganyang. Tim yang telah menyelesaikan kegiatannya di pos ini diberi tugas lagi untuk membawa beberapa tanaman untuk ditanam sesuai kartu yang ada di batangnya di sepanjang perjalanan menuju pos II..<br />
<br />
Di Dusun Padangan, tepatnya di sebelah saluran air (orang setempat menyebutnya: larik) Gambir, Reni (dari dusun Ngampon) dan beberapa rekan sudah siap mengguyur anak-anak dengan permainan Menimba Air dimana bertujuan untuk mengenalkan pentingnya berhemat dan berhati-hati menjaga air). Setelah canda ria menyelesaikan pos ini, masing-masing tim lagi-lagi dibekali beberapa tanaman untuk ditanam menuju pos antara, yakni sebuah arena yang disiapkan untuk mengajak tim-tim yang sampai di tempat tersebut dengan berbagai permainan yang keseluruhannya menggunakan bahan baku serat alam. Di pos ini tercatat ada Desi, Yoko, Yuli, Joe, dll meladeni anak-anak bergembira.<br />
<br />
Pos III, uji adrenalin. Adalah mas Acil, warga dusun Kuden yang pakar di bidang tali-temali. Mas Acil dan asistennya Edi (KKN UGM) selama dua hari memasang slink (kabel baja) sepanjang 125 meter untuk memberikan kenikmatan 10 detik, menguji keberanian pada anak-anak: MELUNCUR DI ATAS SUNGAI OPAK Tentu saja ada beberapa yang belum memanfaatkan kesempatan ini dan mereka memilih naik mobil memutari desa menuju pos berikutnya.<br />
<br />
Pada perjalanan menuju pos IV ini anak-anak diberi bonus untuk tidak menanam pohon (hee.heee...heee).Sampai di seberang, dipandu petunjuk dari daun maupun pelepah, anak-anak dituntun menuju pos IV yang ditunggu komandan Bambang (lagi-lagi dia) untuk belajar dan mencoba<br />
RAPPLING.<br />
<br />
Sambil menunggu kesabaran mas Bambang membimbing anak-anak, masing-masing tim menanam pohon yang disediakan di sekitar pos itu. Juga ada permainan LONCAT KODOK (mengurutkan nomer) yang difasilitasi mbak Erna.<br />
<br />
Lepas dari sini, banyak terdengar gelak tawa ketika masing-masing tim menyusuri LARIK (ingat bahasa lokal itu??) menggunakan BANTING (mutasi genetik dari BAN BEKAS - RAFTING). Mereka harus pandai-pandai menyeimbangkan diri dalam tim supaya tidak kejebur sampai ke tempat finish.<br />
<br />
Memangnya seperti apa sich tempat finish?? Tepat di tempat mereka keluar dari air sudah ada "hutan jati" dan berbagai macam permainan tradisional yang telah disiapkan.<br />
<br />
Di tengah hutan ini diselenggarakan festival seni dengan meminimalisir penggunaan peralatan pabrikan yang digunakan. Tiada panggung yang digelar, tiada atap yang disiapkan. Instalasi yang digunakan menggunakan daun-daun kering (thx untuk mas Ngijo - Tugiman atas instalasi spektakuler nya)... 'Tentu saja listrik, soundsystem masih diperkenankan ada disini untuk menggemakan acara.<br />
<br />
Ketika itu (khan dulu...) teman-teman dari Dusun Kuden, Ngampon, Ngijo, bergantian pentas tari dan puisi. Bintang tamu yang hadir adalah teater anak serta tim jimbe dari ANAK WAYANG INDONESIA. Momen yang spektakuler...<br />
<br />
Bagaimana anak-anak bersemangat menyusuri pinggiran sungai sepanjang kurang lebih 5km itu? Salah satu kuncinya tentu saja pasokan logistik... disana teman-teman panitia sudah bersepakat bahwa hanya dihadirkan makanan/kue tradisi yang dibuat oleh ibu-ibu warga setempat. Minimalkan plastik, tidak diperkenankan produk yang berasal dari gandum. Ada cerita ketika pagi-pagi, kiriman kue yang datang setiap bijinya terbungkus rapi dengan plastik. Atas kesadaran bersama,<br />
teman-teman dengan senang hati melepas semua kue tersebut dari plastik dan membungkus ulang dengan daun pisang. Haa..haa...haa...<br />
<br />
Apa sih yang menarik lagi dari MERTI PERTIWI? Masing-masing regu (10 anak) dibekali 1 kamera digital & masing-masing anak dibekali buku dan peralatan tulis untuk mencatat tugas yang diberikan (thx to PLAN INDONESIA untuk total 9 kameranya)... waaau...bikin hardisk langsung penuh nich.. Mau tahu hasil jepretan anak-anak itu? silahkan klik: <a href="http://www.rumahpelangi.blogspot.com/" onclick="return top.js.OpenExtLink(window,event,this)" target="_blank">http://www.rumahpelangi.blogspot.com/</a> dan nikmati lokalitas yang ada..<br />
<br />
Terima kasih pula kepada teman-teman fotografer Mas Pratanda dkk (Eric Estrada, Karolus Naga, Hindra, Aul, Titis and Karolin Steiger) yang dengan senang hati tapi berat beban (kamera) mau mengikuti setiap langkah anak-anak... <br />
<br />
lihat:<br />
<br />
<a href="http://theauthorisdead.blogspot.com/2007/06/sitimulyo.html" target="_blank">http://theauthorisdead.blogspot.com/2007/06/sitimulyo.html</a> <br />
<br />
atau coba searching menggunakan kata kunci sitimulyo di: <a href="http://www.fotografer.net/" target="_blank">http://www.fotografer.net/</a> untuk menikmati keriangan hati anak-anak yang tak terkira..<br />
<br />
Bagaimana itu semua bisa terselenggara:<br />
<br />
Tidak terkatakan... Ada teman-teman Sitimulyo yang bersama-sama menggodog acara, Ada UNICEF, ICMC Ada hendicam dari PLAN INDONESIA dan RUMAH SINGGAH DIPONEGORO yang mengiringi langkah bocah... <br />
Penontooonnnn...<br />
dll...<br />
dll...<br />
dll...<br />
lupa namanya...<br />
lupa wajahnya<br />
lupa orangnya...<br />
tidak lupa hatinya....<br />
<br />
Sebuah semangat mendorong kami pula melakukan yang terbaik saat itu karena tanpa diminta pihak Kecamatan Piyungan mengutus seorang wakilnya untuk ikut pula menelusuri rute melihat anak-anak riang gembira sampai finish. Pak H. Kadarisman selaku Kepala Desa Sitimulyo yang panas-panas menunggu di pinggir pematang untuk menyapa anak-anak. Pamong desa dan dusun yang hadir di tempat finish bergelak tawa melihat anak-anak memainkan alat permainan ketika mereka kecil..<br />
<br />
Sampai... petang datang ketika saat itu kami mengakhiri acara. MERTI PERTIWI judul kami...<br />
ANAK BERGERAK ALAM SEMARAK motto kami KESELARASAN ALAM tujuan kami...<br />
<br />
<br />
=========<br />
A testimony . . .<br />
=========<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">on May 27th 2007, me with some friends; Eric Estrada, Pratanda NR, Hindra, Aul, Titis and Karolin Steiger went to Kuden, we had a job to photographed an event. It was the Outbond of Kudens elementary students, a work of an NGO called Rumah Pelangi with UNICEF. I was late that moment, i guess it was the worst morning on the whole life</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">of mine. First I forgot to change my GSM card so that Pratanda was confuse when he called my XL number, he got mailboxed. Second, I lost my bike key ... then I have to unplug the power wire. Some guys thiught that I stole the bike, gee ... !! and finally, I went to wrong location. I went to Kunden (with "n") not Kuden, where it was about 10 killos from Sitimulyo, so I had to turn back and had to rush coz the children already leaving the school... it was 9:30 ... the event started at 7:30 kikikiki</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">And another funny story with Eric and Hindra also Aul.. when we wanted to go across the riverside which is only about 10 metres, but we walked round the hill (about 2 kms) to get there... that moment I told them "dude, this is what i called OUTBOND!!" .....</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Finally, the day was perfect with the request of the day: a song that will be remembered even when other songs make a platinum or even gold record.... it was our theme song at Sitimulyo: ok, sing it outloud, "sitimulyo, sitimulyo, siyimulyo ..... sido mulyo (Hindras version ..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">kikikiki) and another shocking moment when " I LOST MY BIKE" at nite whe we were about to go home... I said to Eric (whispered at him) "Eric, motor gw ga ada..." then he replied "yang bener ..." also whispering. that time I hope someone woke me up from the dream ... I thought I was gonna say bye to "rere" (my Astra Grand 1997) but some chicks moved it into the class room so it became more safer... thanks a lot Sis ... anyway here some picture that I captured with my old school camera, Nikon F4 and Lucky SHD 100 cheap film that most of them are UE ahahahaha</span><br />
<br />
lihat: <a href="http://theauthorisdead.blogspot.com/2007/06/sitimulyo.html" target="_blank"> http://theauthorisdead.blogspot.com/2007/06/sitimulyo.html</a><br />
<br />
==============================<br />
==============================<br />
<br />
Ingin tahu cerita lebih lanjut...<br />
<br />
kami masih punya TLATAH BOCAH... sebuah Hajat Budaya.... dari Anak oleh Anak untuk Semua... <br />
datang dan hadiri pada tanggal 1 - 2 Agustus 2007 di Dusun Gowok Pos, Desa Sengi, NEGERI MERAPI... sebuah dusun yang tahun lalu sebagian warganya meninggalkan kampungnya karena sebuah kata: M E L E T U S<div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-45236191979714213632007-06-15T17:34:00.002+07:002010-03-13T21:49:19.103+07:00FOTO-FOTO MERTI PERTIWI<a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnyZolcVWbI/AAAAAAAAADE/uureX0V6kyE/s1600-h/IMG_0004.jpg"></a><br />
<div align="center"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 21px;"><b><br />
</b></span></span></div><a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ16VcVWLI/AAAAAAAAABE/MA51oPFCCrs/s1600-h/IMG_0005.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076249375048816818" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ16VcVWLI/AAAAAAAAABE/MA51oPFCCrs/s320/IMG_0005.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076256006478322050" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ78VcVWYI/AAAAAAAAACs/x4hRrJ8VbpM/s320/IMG_4921.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ7BVcVWWI/AAAAAAAAACc/hX76_ZfTkQM/s1600-h/IMG_3313.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ7BVcVWWI/AAAAAAAAACc/hX76_ZfTkQM/s1600-h/IMG_3313.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ7BVcVWWI/AAAAAAAAACc/hX76_ZfTkQM/s1600-h/IMG_3313.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><a name='more'></a></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ7BVcVWWI/AAAAAAAAACc/hX76_ZfTkQM/s1600-h/IMG_3313.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076254992866040162" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ7BVcVWWI/AAAAAAAAACc/hX76_ZfTkQM/s320/IMG_3313.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5079103406586812866" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnyZo1cVWcI/AAAAAAAAADM/VOYjDKdqXmc/s400/IMG_0006.jpg" style="cursor: hand; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /> <img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5079103410881780178" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnyZpFcVWdI/AAAAAAAAADU/r9VaOUj4KMg/s400/IMG_0014.jpg" style="cursor: hand; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076252368641022258" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ4olcVWTI/AAAAAAAAACE/z7leo4L6Ujo/s320/IMG_1964.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ4PFcVWSI/AAAAAAAAAB8/_A1QPnua_J4/s1600-h/IMG_1971.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076251930554358050" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ4PFcVWSI/AAAAAAAAAB8/_A1QPnua_J4/s320/IMG_1971.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ6vlcVWVI/AAAAAAAAACU/eIYdPWErQqg/s1600-h/IMG_3329.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076254687923362130" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ6vlcVWVI/AAAAAAAAACU/eIYdPWErQqg/s320/IMG_3329.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJzx1cVWHI/AAAAAAAAAAk/qaFKEel7JAY/s1600-h/IMG_1594.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076247029996673138" src="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJzx1cVWHI/AAAAAAAAAAk/qaFKEel7JAY/s320/IMG_1594.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076256354370673042" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ8QlcVWZI/AAAAAAAAAC0/2WkWhquRA9I/s320/IMG_4960.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /><a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ6bFcVWUI/AAAAAAAAACM/9JJK_sfw47M/s1600-h/IMG_0057.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076254335736043842" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ6bFcVWUI/AAAAAAAAACM/9JJK_sfw47M/s320/IMG_0057.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ25FcVWOI/AAAAAAAAABc/-w-B8xOiiwM/s1600-h/IMG_0043.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076250453085608162" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ25FcVWOI/AAAAAAAAABc/-w-B8xOiiwM/s320/IMG_0043.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ2kFcVWNI/AAAAAAAAABU/q9opWjYvyHo/s1600-h/IMG_0040.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076250092308355282" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ2kFcVWNI/AAAAAAAAABU/q9opWjYvyHo/s320/IMG_0040.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ3_1cVWRI/AAAAAAAAAB0/4ZI7wm2hzkA/s1600-h/IMG_2005.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076251668561352978" src="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ3_1cVWRI/AAAAAAAAAB0/4ZI7wm2hzkA/s320/IMG_2005.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ3OVcVWPI/AAAAAAAAABk/3KEdJCkrRlk/s1600-h/IMG_0071.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076250818157828338" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ3OVcVWPI/AAAAAAAAABk/3KEdJCkrRlk/s320/IMG_0071.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5079103415176747490" src="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnyZpVcVWeI/AAAAAAAAADc/-hLL61f67H0/s400/IMG_0056.jpg" style="cursor: hand; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /><a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ09lcVWII/AAAAAAAAAAs/ia8NlJHv4_k/s1600-h/IMG_2007.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076248331371763842" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ09lcVWII/AAAAAAAAAAs/ia8NlJHv4_k/s320/IMG_2007.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ7OFcVWXI/AAAAAAAAACk/dd7x9P2PmH4/s1600-h/IMG_3372.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076255211909372274" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ7OFcVWXI/AAAAAAAAACk/dd7x9P2PmH4/s320/IMG_3372.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5079103423766682098" src="http://3.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnyZp1cVWfI/AAAAAAAAADk/PDrLQhlT5HA/s400/IMG_0105.jpg" style="cursor: hand; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /><a href="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJsqlcVWFI/AAAAAAAAAAU/mrCDH99znFU/s1600-h/IMG_0113.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076239208861227090" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJsqlcVWFI/AAAAAAAAAAU/mrCDH99znFU/s320/IMG_0113.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ1qFcVWKI/AAAAAAAAAA8/V9hsEQMlYw0/s1600-h/IMG_2129.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076249095875942562" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ1qFcVWKI/AAAAAAAAAA8/V9hsEQMlYw0/s320/IMG_2129.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ1WFcVWJI/AAAAAAAAAA0/tFjJoc9dFdc/s1600-h/IMG_2124.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076248752278558866" src="http://2.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ1WFcVWJI/AAAAAAAAAA0/tFjJoc9dFdc/s320/IMG_2124.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5079101005700094370" src="http://4.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnyXdFcVWaI/AAAAAAAAAC8/ORkQ2iexxic/s400/IMG_0159.jpg" style="cursor: hand; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /><a href="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ3s1cVWQI/AAAAAAAAABs/kygnFIy_z70/s1600-h/IMG_2074.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5076251342143838466" src="http://1.bp.blogspot.com/_mS0gdlUVLAY/RnJ3s1cVWQI/AAAAAAAAABs/kygnFIy_z70/s320/IMG_2074.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-8284644648887649502007-05-25T15:14:00.003+07:002010-03-16T02:13:36.951+07:00MERTI PERTIWICermati tulisan di surat kabar jika tertulis "Pencinta Alam A telah menaklukkan 3 puncak gunung". Berita lain menyebutkan "Kapal B hilang misterius di tengah keganasan badai laut".<br />
<br />
Bukankah itu sebuah bahasa yang menyiratkan keangkuhan kita sebagai manusia? Bagaimana bisa Pencinta Alam MENAKLUKKAN puncakgunung. Bukankah puncak gunung tersebut diam saja ketika didaki tim tersebut tanpa melakukan perlawanan? Bandingkan dengan Pemburu bergulat MENAKLUKKAN harimau.<br />
<br />
Pada pernyataan kedua, badai di laut ya seperti itu. Berbahaya apabila kita belum dapat mencumbunya. Manusia sendiri yang sebenarnya belum mampu untuk melewati badai namun saat itu ada di sana.<br />
<br />
Alam dibandingkan (apabila dapat) dengan manusia lebih ganas siapa sebenarnya? Manusia lah yang tidak tahu diri. Seringkali merusak alam, mengeksploitasi kekayaan yang terkandung di dalamnya untuk kepentingan kelompoknya. Namun, seringkali kita yang menyalahkan alam ketika terjadi apa-apa dengan kehidupan kita.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Perumpaan yang mirip terjadi pada saat bencana alam. Kita mengenal bahwa ada dua kemungkinan untuk itu. Karena perilaku kita sebagai manusia yang tamak, sehingga seringkali alam menghancurkan kehidupan. Banjir, tanah longsor bisa terjadi karena ulah manusia. Di lain pihak, adakalanya tiba-tiba alam tanpa kita pengaruhi, merubah kehidupan juga. Semisal gempa bumi, gunung meletus.<br />
<br />
Apakah kita akan marah dengan alam atas semua itu? Tentu saja tidak. Siapa diantara kita yang tidak tergantung pada alam. Siapa diantara kita yang hidup tanpa alam? Kita bukan apa-apa di alam ini. <br />
<br />
Sebagai sebuah bentuk penghormatan pada alam, RUMAH PELANGI pada hari Minggu, 27 Mei 2007 besok semenjak pagi - sore akan melaksanakan ritual untuk bercengkerama dengan alam. Dilaksanakan di sepanjang tepian Sungai Opak di wilayah Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul dimana sungai Opak bagian bawah dikenal sebagai pusat gempa bumi yang terjadi tepat 1 tahun yang lalu dan di sepanjang alirannya merupakan jalur gempa.<br />
<br />
Seperti apakah ritual tersebut. Dengan judul MERTI PERTIWI, membangun hidup selaras dengan alam, bersama anak-anak kami melakukan kegiatan outbound. Sebuah prosesi untuk mengenal alam, menghormati alam, mencintai alam, dan memelihara alam. Tentu saja kegiatan yang mempunyai dampak sosial juga seperti rasa kesetiakawanan,<br />
gotongroyong, dan membangun kekompakan tim. Tim yang mengikuti berjumlah 9 tim dimana masing-masing berisi 10 anak dari dusun-dusun di Desa Sitimulyo.<br />
<br />
Dimulai dengan pembukaan acara oleh Bapak Kepala Desa Sitimulyo, anak-anak dari garis start di TPA Kuden membawa pohon untuk ditanam di beberapa tempat sepanjang jalur kegiatan. Kemudian melalui beberapa pos anak-anak melakukan permainan-permainan tradisi menuju pos selanjutnya. Ada pula pos FLYING FOX (meluncur dengan tali dan pengamannya) di atas sungai Opak. Tidak tanggung-tanggung untuk kegiatan ini kami menggunakan kabel baja sebagai talinya. Setelah itu anak-anak dapat mengikuti aliran irigasi tanpa berbicara satu dengan yang lain menggunakan ban bekas (TAPA BISU), lalu melakukan RAPPLING (menuruni ketinggian dengan tali juga) menuju tempat finish, sebuah hutan rakyat di daerah Lemah Abang, Desa Sitimulyo. Di tempat ini anak-anak disambut pula dengan alat-alat permainan tradisional karena<br />
mereka akan melakukan estafet menggunakan: kaki seribu, jangkungan, mobil-mobilan,othok-othok dll. <br />
<br />
Di tempat finish disuguhkan pula hiburan / pentas seni persembahan anak-anak dusun sekitar dan mengundang bintang tamu permainan JIMBE serta TEATER ANAK dari Anak Wayang Indonesia.<br />
<br />
Masih kurang puas? Selama kegiatan, makanan yang disediakan adalah makanan tradisi dengan meminimalisir penggunaan plastik. Demikian pula permainan outbound nya menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan, berbahan kayu, bambu, daun-daunan, dll.<br />
<br />
Sebuah acara yang sayang dilewatkan. Silahkan datang teman-teman...<br />
<br />
Panitia juga membuka kesempatan partisipasi bagi fotografer-fotografer untuk terlibat pada acara tersebut karena direncanakan setiap tim anak akan diikuti oleh fotografer sepanjang perjalanan. <br />
<br />
Kepanitiaan dikomandoi oleh Kundori, dan melibatkan teman-teman dari 6 Dusun Di Desa Sitimulyo (Somokaton, Kuden, Ngampon, Nganyang, Banyakan 3, Ngablak) serta teman-teman relawan dari Rumah Pelangi.<br />
<br />
Tertarik mengetahui lebih lanjut? Hubungi: Gunawan Julianto selaku humas acara di 0818 0272 3030.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>TERM OF REFERENCE</b></div><div style="text-align: center;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: center;"><b>MERTI PERTIWI</b></div><br />
Sitimulyo, 27 Mei 2007<br />
<br />
<b>TEMA</b><br />
PERSAHABATAN ALAM dan SESAMA<br />
<br />
<b>SASARAN</b><br />
Peningkatan kesadaran lingkungan dan kekerabatan pada anak<br />
<br />
<b>TUJUAN</b><br />
<ul><li>Mengenalkan anak pentingnya air bagi kehidupan</li>
<li>Mengenalkan anak pentingnya tanaman bagi kehidupan</li>
<li>Menanamkan kelestarian lingkungan pada anak</li>
<li>Menanamkan pelestarian seni budaya lokal</li>
<li>Meningkatkan kerjasama diantara anak</li>
<li>Meningkatkan kemandirian anak</li>
</ul><br />
<b>KEGIATAN</b><br />
Outbound dan Pentas Seni<br />
<br />
<b>TEMPAT</b><br />
Sepanjang pinggiran sungai Opak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul<br />
<br />
<b>HARI / TANGGAL</b><br />
Minggu / 27 Mei 2007<br />
<br />
<b>DURASI</b><br />
9 jam ( 07.00 - 16.00 WIB )<br />
<br />
<b>PESERTA</b><br />
Outbound<br />
Anak-anak dari 6 dusun Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan (Somokaton, Kuden, Ngampon, Nganyang, Banyakan, Ngablak) 90 anak Laki dan perempuan proporsional<br />
<br />
<b>Pentas seni</b><br />
TEATER ANAK WAYANG INDONESIA, Yogyakarta<br />
Partisipan dari Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan<br />
Pelaku pentas seni dan kru = 75 anak<br />
<br />
<b>KONSUMSI</b><br />
Jajan Pasar / tradisional<br />
Tempe bacem, tahu bacem, jadah, permen jahe, arem-arem, urap/kluban, camcao, dll.<br />
<br />
<b>ALAT DAN PERLENGKAPAN</b><br />
Tradisional dan ramah lingkungan<br />
Mobil-mobilan kayu, kaki seribu, egrang, kendi, dll.<br />
<br />
<b>KALPATARU</b><br />
Rangkaian harapan anak terhadap terhadap lingkungan sekitar yang digantungkan pada ranting pohon di akhir perjalanan<br />
<br />
<b>CINDERAMATA</b><br />
Permainan anak tradisional (gasing, othok-othok, yoyo, dll.)<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>KEPANITIAAN</b></div><br />
<b>PANITIA PENGARAH</b><br />
Iswahyudi<br />
Herman Wahyaka<br />
<br />
<b>MANAJER PROGRAM</b><br />
Kundori<br />
<br />
<br />
<b>KOORDINATOR-KOORDINATOR</b><br />
<br />
<b>KEUANGAN</b><br />
Gambir Wismantoko<br />
<br />
<b>OUTBOUND</b><br />
Rahmat Nurgianta<br />
Bambang<br />
<br />
<b>PENTAS SENI</b><br />
Cholifatul Ridwan<br />
Tugiman<br />
<br />
<b>HUBUNGAN MASYARAKAT</b><br />
Gunawan Julianto<br />
<br />
<b>PERIJINAN DAN UNDANGAN</b><br />
Dyah Ayu Kusumaningsih<br />
Bagus<br />
<br />
<b>DATA DAN DOKUMENTASI</b><br />
Brahms Jati Binawan<br />
<br />
<b>KESEHATAN / P3K</b><br />
Sri Ulie Rakhmawati<br />
<br />
<b>KONSUMSI</b><br />
Erni Yuniatiningsih<br />
Suryaningsih<br />
<br />
<b>TRANSPORTASI</b><br />
Suryo Purnomo<br />
Novendi<br />
<br />
<b>PERALATAN PERLENGKAPAN</b><br />
Muhammad Bahar Sukoco<br />
Budi<br />
<br />
<br />
<b>KONTAK</b><br />
<br />
<b>MERTI PERTIWI</b><br />
Kundori ( + 62 815 658 8030 )<br />
<br />
<b>RUMAH PELANGI</b><br />
Gunawan Julianto ( + 62 818 0272 3030 )<br />
<br />
email: RumahPelangi@gmail.com<div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-32020474950333548792007-05-07T20:33:00.000+07:002007-08-18T10:28:30.362+07:00<div align="center"><span style="COLOR: rgb(0,0,0)"><span style="font-size:180%;"><strong>G A L A N G S A H A B A T</strong></span><br /><br /><br /></span></div><div align="center"><span style="COLOR: rgb(0,0,0)"><span style="font-size:85%;">RUMAH PELANGI untuk kedua kalinya mengikuti World Book Day (WBD) yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Membaca. Pada WBD tahun lalu, anggota/relawan yang terlibat pada perayaan buku tersebut pada awalnya berjumlah 5 orang. Mereka secara sukarela mengumpulkan uang untuk dapat sampai Jakarta. Yang lebih menakjubkan lagi pada hari terakhir acara saat itu, satu keluarga yang militan di komunitas, yakni (Kundori, Erni, dan anak semata wayangnya Dini Kamilasari) juga datang pagi-pagi untuk bergabung meramaikan acara. Tema yang diusung adalah MENCARI SAHABAT SEJATI dimana RUMAH PELANGI sebagai sebuah lembaga yang berada di pelosok mencari rekan-rekan organisasi lain dengan harapan dapat memberikan spirit bagi perkembangan komunitas. Alangkah sebuah keberuntungan mengikuti acara karena dengan keterlibatan di pagelaran pertama tersebut rekan-rekan sepulang dari Jakarta tersemangati oleh gagasan-gagasan yang dikemas komunitas lain dalam mengembangkan organisasinya.</span><span style="font-size:85%;"><span class="fullpost"><br /><br />Tahun ini (WBD ke 2) RUMAH PELANGI menamai stand nya GALANG SAHABAT. Harapan dari penamaan ini adalah penggalangan pertemanan di kalangan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam mengembangkan komunitas-komunitas yang bekerjasama dengan RUMAH PELANGI khususnya komunitas anak yang ada di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Pada dua bulan awal gempa, RUMAH PELANGI<br />mempunyai kegiatan pendampingan anak di 8 dusun (Somokaton, Karanganom, Cepokojajar, Kuden, Ngampon, Nganyang, Banyakan / Indrakilo, dan Ngablak). Semenjak 1 November 2006 – sekarang komunitas masih melakukan pendampingan di 5 dusun (Somokaton, Kuden, Ngampon, Nganyang, dan Ngablak). Selain itu pula, RUMAH PELANGI juga melakukan pendampingan dengan anak-anak Dusun Peden, di Desa Baturono, Kecamatan Salam, Kabupaten yang merupakan korban gempa juga.<br /><br />GALANG SAHABAT terinspirasi oleh semangat teman-teman kecil di dusun-dusun terkena bencana tersebut dalam membuat / merencanakan hal-hal untuk perbaikan kampung mereka. Beberapa diantaranya adalah hasrat membangun perpustakaan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih melalui buku. Sebuah prestasi luar biasa dari anak-anak kampung dalam membangun itu semua terlihat jelas dari berhasilnya mereka membangun ruang perpustakaan di suatu lahan kosong di Dusun Ngampon. Anak-anak secara gotong royong membangun dari nol sampai berdirinya perpustakaan. Meskipun demikian, harapan anak-anak dalam mengembangkan perpustakaannya mendapatkan kendala dalam hal akses buku meskipun mereka sudah berupaya keras mendapatkannya. Oleh karena itu pulalah GALANG SAHABAT didedikasikan pada teman-teman kecil 5 dusun di Desa Sitimulyo tersebut dalam bentuk mengajak masyarakat berpartisipasi mewujudkan impian mereka. Salah satu contoh sederhana yang dapat diwujudkan adalah memberikan buku bacaan bermutu bagi mereka.<br /><br />RUMAH PELANGI pada WBD ini juga diberi kesempatan untuk menampilkan pertunjukan / happening art berjudul: GATOT BACA pada saat pembukaan Kamis, 26 April, dimana berisi ajakan pada masyarakat untuk selalu membaca dan membaca. Selain itu pula, pada sebuah sesi LITERACY MOVIE pada hari Jumat, 27 April memutar film berjudul ANAK-ANAK ZAMAN. Sebuah film dokumenter yang mengisahkan perjuangan anak-anak Dusun Ngampon dalam membangun perpustakaan. Mereka secara swadaya berkelompok mewujudkan itu semua.<br /><br />Pada stand yang ditempati, RUMAH PELANGI menampilkan pula foto-foto kegiatan dengan anak-anak gempa dan juga menampilkan beberapa alat permainan anak-anak tempo dulu, seperti gasing, othok-othok, sirkus kampung, dll. Di samping itu, ada pula suvenir-suvenir kreativitas para relawan yang terlibat seperti halnya: pensil gaul, gelang/kalung, notes, dll.<br /><br />Pada pintu masuk arena WBD, terdapat 12 karya lukis seorang anggota RUMAH PELANGI, yakni Dini Kamilasari (kelas IV SD) yang dapat dinikmati. Dini sendiri kali ini bersama kedua orangtuanya juga datang dari Muntilan untuk memeriahkan acara yang ada. Pada pembukaan, dia menyumbangkan sebuah lukisan cukup besar berjudul BUKU UNTUK PERUBAHAN untuk Bapak Menteri Pendidikan.<br /><br />Kali ini jumlah relawan yang berangkat dari Muntilan juga mengalami lonjakan luar biasa, 2 X lipat dari jumlah sebelumnya. 11 orang. Bayangkan? Mereka menabung sedikit demi sedikit hanya demi melihat Jakarta dengan segala keluguannya. Salah seorang relawan, mas Pur, di stand RUMAH PELANGI membuka pula usaha mikro dengan berjualan pulsa elektrik bagi pengunjung, peserta, maupun panitia WBD sehingga memudahkan siapa saja yang kesulitan berkomunikasi karena kehabisan pulsa tanpa meninggalkan ruang. Usaha kecil tersebut diberi nama dengan SRENGENGE. Dalam dua hari ini sudah banyak rekan-rekan dari stand yang lain untuk mempercayakan pengisian pulsanya hanya dengan mengetik: SRENGENGE_spasi_NAMA DIRI_spasi_NAMA STAND dan dikirim ke 0819 1400 5XXX. Cukup sederhana bukan. Tentu saja cukup kreatif pula.<br /><br />SATU HAL yang paling utama pada stand RUMAH PELANGI adalah adanya sebuah lumbung berbentuk rumah yang didesain untuk memberikan kesempatan pada masyarakat agar berpartisipasi mengembangkan perpustakaan-perpustakaan anak gempa diantaranya dalam bentuk menerima sumbangan buku yang dimasukkan sendiri pada lumbung yang tersedia, lumbung GALANG SAHABAT.<br /><br />Berkenaan dengan terjadinya bencana alam di sekitar DIY dan Jateng, RUMAH PELANGI melakukan pendampingan di beberapa wilayah yang terkena dampak, dengan beberapa programnya, yakni:<br /><br /><br />L A N G L A N G N E G E R I<br />( 1 November 2006 – sekarang )<br /><br />Merupakan program lanjutan pendampingan anak di 5 dusun (Dusun Somokaton, Kuden, Ngampon, Nganyang, dan Ngablak). Kesemuanya terletak di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul yang berlangsung semenjak 1 November 2006. Kegiatan-kegiatan yang digelar ditujukan pada upaya partisipasi anak dan peningkatan peran serta orang dewasa memberikan akses pada anak-anak.<br /><br /><br />P O J O K B O C A H<br />( 7 Juni – 22 Agustus 2006 )<br /><br />Pasca gempa bumi DIY & Jateng, RUMAH PELANGI bekerja dengan banyak pihak melakukan pendampingan anak di 8 dusun (Dusun Somokaton, Karanganom, Kuden, Cepokojajar, Ngampon, Nganyang, Banyakan/Indrakilo, dan Ngablak). Kesemuanya terletak di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul Kegiatan-kegiatan yang digelar dalam rangka dalam khasanah untuk menghibur dan meningkatkan daya mental anak dalam menghadapi bencana yang telah terjadi<br /><br /><br />KUMPULE BALUNG PISAH<br />( 11 Juli 2006 – sekarang )<br /><br />Selain secara luas menerpa DIY & Klaten, gempa bumi tersebut juga menimpa sebagian kecil wilayah Kabupaten Magelang dimana diantaranya adalah Kecamatan Salam. Bekerja sama dengan YAYASAN TUNAS CENDEKIA pendampingan anak tepatnya di dusun Peden. Kegiatan-kegiatan yang diadakan untuk menggali pada awalnya adalah psikososial dan dilanjutkan dengan penggalian kreatifitas anak serta potensi anak dalam berperan pada kampungnya.<br /><br /><br />G U N U N G K U R U M A H K U<br />( 2 Mei – 27 Mei 2006 )<br /><br />Peningkatan aktivitas Gunung Merapi di pertengahan April yang menyebabkan warga di kawasan bahaya mengungsi sementara di beberapa tempat penampungan yang disediakan pemerintah setempat. RUMAH PELANGI melakukan kegiatan dengan anak-anak di Tempat Penampungan Akhir Tanjung, yang terletak di Kecamatan Muntilan. Kegiatan tersebut mendapatkan dukungan dari pengelola setempat yakni Dinas Sosial Kabupaten Magelang, FORUM INDONESIA MEMBACA dan 1001 BUKU JAKARTA.<br /><br />RUMAH PELANGI berdiri pada 7 Maret 2004 oleh sekumpulan pemuda dan memfokuskan dirinya pada pendampingan anak. Selama ini kegiatan rutin berlangsung dengan<br />anak-anak di Dusun Kadirojo, Desa Muntilan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Di tempat yang sama juga merupakan alamat sekretariat komunitas.<br /><br /><br />Kontak:<br />GUNAWAN JULIANTO<br /><br />Sekretariat:<br />Dusun Kadirojo – Desa Muntilan<br />Kecamatan Muntilan<br />JAWA TENGAH 56411<br /><br />Telpon:<br />+ 62 818 0272 3030<br /></span><br />Email:<br /></span></span><a href="mailto:RumahPelangi@gmail.com"><span style="COLOR: rgb(0,0,0);font-size:85%;" >RumahPelangi@gmail.com</span></a><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="COLOR: rgb(0,0,0)"><br /></span><span style="COLOR: rgb(0,0,0)"><span style="font-size:85%;">Blog:<br /><u><a href="http://www.rumahpelangi.blogspot.com/">http://www.rumahpelangi.blogspot.com/</a></u></span></span></div><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1161345340700289182006-10-20T18:53:00.000+07:002007-05-21T21:56:15.783+07:00<div align="center"><strong><span style="font-size:180%;">WAJAH SEPARUH RUPA</span></strong><br /></div><div align="center"> </div><div align="center"><br /> </div><div align="justify">Adalah sebuah gurauan yang memasyarakat di lingkungan Yogyakarta bahwasanya orang Bantul itu mukanya belang sebelah. Bagaimana jadi??<br />Seperti kita kenal bahwa banyak orang Bantul yang melakukan aktifitasnya di kota Yogya. Pagi hari mereka berduyun-duyun ke kota untuk belajar maupun bekerja. Sore hari mereka memenuhi jalan berkendara sepeda (saat ini sepeda motor) untuk pulang ke rumah. Dari Bantul ke Yogya berarti menuju utara, Yogya Bantul menuju selatan. Di pagi hari sinar matahari dari arah timur menerpa sisi kanan tubuh mereka, ketika pulang pun demikian pula. Lagi-lagi sisi kanan tubuh disinari matahari yang menuju peraduannya di sebelah barat.<span class="fullpost"><br /><br />Mirip dengan ungkapan di atas, seberapa besar sih pengetahuan kita tentang dunia anak?? Kita seringkali menganggap tahu sekali tentang anak-anak dan secara penuh menguasai mereka secara tidak sadar dengan pandangan bahwa mereka wajib berguru dengan kita orang dewasa. Demikian pula yang terjadi dengan relawan-relawan di Rumah Pelangi ketika menyelenggarakan kegiatan bersama anak-anak selama dua setengah bulan di delapan dusun Di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan untuk merespon gempa yang terjadi sebelumnya. Selama itu seminggu tiga kali 18 orang relawan secara rutin menyambangi anak-anak semenjak 17 Juni 2006 - 24 Agustus 2006. Disana, kami malah ternyata malah yang belajar banyak dari anak-anak.<br /><br />WAJAH SEPARUH RUPA. Itu merupakan sebuah judul pameran foto dan karya anak-anak Bantul yang diselenggarakan di Rumah Pelangi, Dusun Kadirojo, Kelurahan Muntilan, Muntilan. Pameran akan dibuka mulai tanggal 28 Oktober - 20 November 2006. Bagi rekan-rekan yang kebetulan sedang lewat muntilan, silahkan mampir untuk melihat keceriaan anak-anak Bantul ketika sedang bercanda bersama.<br /><br />Dua hari terakhir pameran akan diselenggarakan pula pemutaran film indie tentang anak-anak Bantul.<br /><br />Informasi selengkapnya, dapat menghubungi:<br /><br />Gunawan<br />di 0818 - 0272 3030.<br /><br />Letak Dusun Kadirojo sendiri sangat mudah ditempuh dari pusat kota Muntilan, hanya membutuhkan waktu dua menit sampai disana dan karena kecilnya kota muntilan, penduduk kota sangat tahu dan paham tentang arah menuju dusun Kadirojo.</span></div><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1148340134510166242006-05-23T05:55:00.000+07:002007-05-21T22:07:55.360+07:00<div align="justify"><strong><span style="color: rgb(0, 153, 0);font-size:180%;" >MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI</span></strong></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);"></span></div><div align="justify"><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Kegiatan GUNUNGKU RUMAHKU yang berlangsung di Tempat Penampungan Akhir Tanjung Muntilan untuk bercengkerama dengan anak-anak dari Desa Sengi yang mengungsi karena aktivitas Merapi telah berlangsung semenjak hari Minggu, 7 Mei 2006. Setiap hari RUMAH PELANGI datang kesana dan melakukan kegiatan. Yang telah dilakukan adalah: penyediaan layanan pustaka, permainan, kreativitas membuat notes dari kertas daur ulang yang ditempeli pernik-pernik dari biji-bijian, pembuatan bunga-bungaan dari kertas daur ulang, pembuatan gelang dari kertas bekas, pelatihan menggambar dimana anak-anak yang awalnya selalu membuat gambar gunung seperti pada umumnya yang lain sekarang sudah berani menggambar mahluk hidup seperti halnya orang, binatang, dan tumbuhan dalam ukuran besar. Diantara pelatihan menggambar tersebut, salah satu pengisi materi adalah Dini Kamila Sari (21 Mei 2006), kelas 3 SD.<br /></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);"></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Hasil karya anak-anak setiap kegiatan kreatifitas dan menggambar sekarang semuanya dipajang di aula pengungsian.<br /><span class="fullpost"><br />Semenjak dimulainya kegiatan GUNUNGKU RUMAHKU, tercatat 103 anak dari Sengi dan 45 anak dari desa Tanjung yang menjadi anggota. Sepanjang 16 hari kegiatan, libur baru satu kali yakni hari Senin, tanggal 15 Mei 2006. RUMAH PELANGI mendampingi anak-anak disana setiap jam 14.30 - 15.30WIB dimana seringkali datang lebih awal dan pasti pulang sekitar magrib.<br /><br />Selama ini yang telah tercatat berpartisipasi:<br /></span></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">- Tentu saja pihak pengelola TPA Tanjung yang menyediakan waktu dan tempat </span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">untuk bercengkerama<br />- Gramedia Pustaka Utama sebanyak 300 buku cerita<br />- Elex Media sebanyak 300 buku cerita<br />- Grasindo sebanyak 500 buku pelajaran</span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">- Gramedia Majalah sebanyak 175 majalah anak<br />- Forum Indonesia Membaca Rp 500.000,-<br />- Komunitas 1001buku Jogja meminjamkan 70 buku<br />- Bapak Kundori membawakan 96 buah pensil<br />- Komunitas 1001buku Jakarta mengirimkan buku cerita<br /></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Tentu saja banyak partisipasi tidak terduga dari rekan-rekan lain yang secara khusus datang menjenguk, berpartisipasi, memberi support dan lain-lain.<br /><br />Liputan media tentang kegaitan yang sempat terdokumentasikan:<br />- Kedaulatan Rakyat (9 Mei 2006)<br />- Berita Nasional (9 Mei 2006)<br />- Kompas (21 Mei 2006)<br />- Metro TV (21 Mei 2006) </span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">- TVRI (24 Mei 2006)<br /><br />Donasi Forum Indonesia Membaca dalam perkembangannya dibelikan pastel sebanyak 48 buah, gunting 24 buah, dan hal-hal lain sehingga sangat membantu menambah materi kreativitas.<br /><br />RUMAH PELANGI mempunyai blog: </span><a href="http://www.rumahpelangi.blogspot.com/" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">www.RumahPelangi.blogspot.com</span></a><span style="color: rgb(0, 153, 0);"> berisi cerita-cerita berupa roh komunitas dan siapa saja yang mengunjungi situs itu dapat berpartisipasi pada PROGRAM SATU HARI SATU KLIK, yakni dengan mengklik / memencet tombol IKLAN OLEH GOOGLE dimana itu akan menambah poin sehingga RUMAH PELANGI semakin bergairah. Iklan tersebut merupakan suatu kerjasama reklame dimana nantinya Google akan memberikan suatu akumulasi nilai bagi RUMAH PELANGI.<br /><br />Semua dapat berpartisipasi. Buka situs </span><a href="http://www.rumahpelangi.blogspot.com/" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">www.RumahPelangi.blogspot.com</span></a><span style="color: rgb(0, 153, 0);"> dan klik IKLAN OLEH GOOGLE yang terletak di kolom atas di bawah judul. Cukup satu kali sehari. Selain itu berikan juga kritik dan komentar tentang kami.<br /></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);"></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Informasi lain dapat pula didapatkan melalui imel: </span><a href="http://mymail01.mail.lycos.com/scripts/mail/compose.mail?compose=1&.ob=e6d75a9d3c28d852530ef83c9cb205b26bc5b2df&composeto=RumahPelangi@yahoo.com&composecc=&subject=&body="><span style="color: rgb(0, 153, 0);">RumahPelangi@yahoo.com</span></a><span style="color: rgb(0, 153, 0);"> ataupun melalui telpon ke:<br /></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);"></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Gunawan Julianto 0818 - 0272 3030<br />Gambir Wismantoko 0813 - 1818 1669<br />Nilam Anis Suwari 0818 - 0424 0161<br />Bahar Sukoco 0818 - 0419 5259<br /></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 153, 0);"><br />Berikut ini laporan keuangan sampai tanggal 21 Mei 2006.<br /><br /><br /><strong><span style="font-size:130%;">LAPORAN KEUANGAN<br />G U N U N G K U - R U M A H K U</span></strong><br />per 21 Mei 2006</span></div><span style="color: rgb(0, 153, 0);"><p><br /><br /><span style="font-size:130%;">PARTISIPASI<br /></span></p><p>20-May<br />Forum Indonesia Membaca - Jakarta<br />500,000 </p><p><br />PENGELUARAN<br /><br />29-Apr<br />fotocopy<br />8,000<br />4-May<br />fotocopy<br />1,400<br />7-May<br />fotocopy<br />7,250<br />10-May<br />fotocopy<br />2,000<br />13-May<br />fotocopy<br />1,900<br />16-May<br />fotocopy<br />2,200<br />20-May<br />fotocopy<br />500<br />17-May<br />fotocopy & buku<br />2,000<br />7-May<br />fotocopy, bantalan stempel & tinta stempel<br />7,250<br />22-May<br />amplop<br />800<br />11-May<br />kertas manila<br />1,800<br />15-May<br />kertas karton<br />4,850<br />6-May<br />lem kayu<br />10,000<br />14-May<br />lem alteco<br />3,250<br />16-May<br />lem kertas<br />2,800<br />18-May<br />cat timbul<br />Rp 1750,- x 10<br />17,500<br />14-May<br />isi staples<br />1,000<br />20-May<br />pelepah pisang<br />5,000<br />20-May<br />pernik biji - bijian<br />15,000<br />22-May<br />pernik biji - bijian<br />32,000<br />20-May<br />krayon<br />Rp 1000,- x 40<br />40,000<br />14-May<br />2 spidol, 3 benang streng<br />13,000<br />23-May<br />benang<br />3,000<br />20-May<br />tinta spidol<br />Rp 4500,- x 3<br />13,500<br />17-May<br />bambu<br />Rp 7000,- x 3<br />21,000<br />14-May<br />gunting kecil<br />Rp 3000,- x 24<br />72,000<br />20-May<br />rautan<br />14,000<br />21-May<br />pelubang kertas & isi cutter<br />10,800<br />11-May<br />sewa komputer<br />5,000<br />7-May<br />konsumsi<br />Rp 2000,- x 30<br />60,000<br />14-May<br />konsumsi<br />Rp 2000,- x 15<br />30,000<br />21-May<br />konsumsi<br />Rp 2000,- x 10<br />20,000<br />25-May<br />konsumsi<br />Rp 1000,- x 11<br />11,000 </p><p><br />Total Pengeluaran 439,800 </p><p><br /><strong>25-May K A S 60,200<br />( # enam puluh ribu dua ratus rupiah # )</strong></p><p></p><p>NB:<br />Pengeluaran konsumsi pada awalnya berdasarkan jumlah teman-teman Rumah Pelangi yang hadir. Pada perkembangannya hanya dibatasi pembelian konsumsi sebanyak 10 porsi dan diutamakan untuk yang datang tepat waktu serta ikut bekerja pada kegiatan GUNUNGKU RUMAHKU saat itu.</p><p></p></span><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1148347179134400292006-05-22T08:16:00.000+07:002007-05-21T22:03:59.020+07:00<div align="justify"><strong><span style="color: rgb(0, 51, 0);font-size:180%;" >KUTU KUTU BUKU</span></strong></div><div align="justify"><strong><span style="color: rgb(0, 51, 0);font-size:180%;" ></span></strong> </div><div align="justify"><strong><span style="color: rgb(0, 51, 0);font-size:180%;" ></span></strong></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);"></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);"></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);"></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);"></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);">Salah satu agenda RUMAH PELANGI di TPA Tanjung adalah menyediakan buku-buku bacaan untuk para pengungsi. Sesuai pula dengan hakekat manusia untuk selalu ingin tahu, selalu penasaran pada hal-hal yang dirasa baru perpustakaan GUNUNGKU RUMAHKU yang digelar didatangi para pengungsi dan menjadi tempat mereka melepaskan kejenuhan untuk menggali hal-hal baru dari lembaran-lembaran buku. Tercatat 103 anak dari Sengi dan 45 anak dari Desa Tanjung (lokasi dimana TPA terdapat) sebagai anggota. Keanggotaan ini bersifat gratis dan berfungsi pula bagi mereka yang mau mengikuti kegiatan yang digelar RUMAH PELANGI. Belum tentu mereka itu meminjam buku untuk membaca, bahkan tidak jarang mengambil pilihan yang mengagetkan karena pilihan yang tidak tepat dengan usianya. Anak kelas 1 membawa buku bacaan untuk anak usia SMP adalah jamak. Jadi mereka masih sekedar mengikuti trend, temennya pinjam, ikutan pinjam dan memilih yang lebih tebal. tanpa dilihat isinya yang tanpa gambar.<br /><br />Banyak kejadian menarik ikut selama mendampingi mereka.<span class="fullpost"><br /><br />Adalah Gochin, seorang anak TK, yang begitu akrab begitu kita datang ke sana. Tingkah lakunya yang berani dan lucu menjadikannya maskot diantara teman-teman Rumah Pelangi. Namun, dia jarang sekali terlihat keseharian di pengungsian karena mengikuti orangtuanya yang lebih sering berada di dusun sendiri. Apabila dia muncul di Tanjung, selalu saja dengan berani menggoda kita.<br /><br />Uli, demikian nama anak kelas 1 SD Sengi II. Mencuri perhatian ketika pada hari Minggu, 14 Mei 2006 terlihat asyik mengikuti pelatihan menggambar yang saat itu diajarkan oleh mas Latif. Tidak seperti pada umumnya anak-anak yang menggunakan lantai untuk meletakkan kertas, dia menggunakan pangkuan kakinya sebagai alas menggambar. Terlihat sesekali menggaruk, menyibak-nyibakkan rambutnya sendiri ketika menggambar. Pada saat dicermati lebih jauh ternyata dia asyik juga mencari kutu rambut dan begitu mendapatkan segera membunuhnya di lantai.<br /><br />Ardi atau lebih dikenal dengan nama Gito, kelas 5 di SD yang sama. Seringkali menggunakan akal liciknya untuk mengikuti kegiatan. Berulangkali kedapatan minta rekan-rekannya untuk membantu mengerjakan tugas, bahkan tidak jarang meminta hasil kerja mereka dan diaku sebagai karyanya.<br /><br />Siti, kelas 3 SD. Diolok rekan-rekannya dengan julukan MAKAN RUMAH..karena nama lengkapnya MAKAROMMAH. Dia sangat membantu perpustakaan. Rajin menata buku yang digelar dan siap pula memasukkan ke dalam dus-dus ketika perpustakaan hari itu selesai.<br /><br />mbak Yuni, dan temannya para pengungsi dewasa. Sangat rajin membantu untuk ketertiban administrasi.<br /><br />Beberapa anak usia SD dan SMP dari mereka pada awalnya seringkali mengganggu rekan-rekan lain. Terutama teman yang datang dari Tanjung. Ya, maklumlah masa remaja, mereka selalu saja menggoda perempuan-perempuan yang datang. Namun, sekarang sepertinya sudah agak lain. Mereka aktif terlibat membantu ketika kita melakukan kegiatan. Mengangkat meja, memajang karya di langit-langit, membagikan kertas, pensil, menggelar perpustakaan, dll.<br /><br />Belum melihat cerita asyik di pengungsian? Klik: </span><a href="http://www.rumahpelangi.blogspot.com/"><span style="color: rgb(0, 51, 0);">www.RumahPelangi.blogspot.com</span></a><span style="color: rgb(0, 51, 0);"> dan ada kesegaran disana.<br /><br />Mo berpartisipasi untuk Rumah Pelangi secara online: Klik: IKLAN OLEH GOOGLE yang ada di blog tersebut dan itu berarti menyumbangkan poin bagi Rumah Pelangi.<br /><br />SUKSESKAN PROGRAM SATU KLIK SATU HARI.<br /><br />Informasi lebih lanjut:<br /><br />Gunawan Julianto 0818 - 0272 3030<br />Gambir Wismantoko 0813 - 1818 1669<br />Nilam Anis Suwari 0818 - 0424 0161<br />Bahar Sukoco 0818 - 0419 5259<br /><br />atau imel ke: RumahPelangi.yahoo.com</span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);"></span> </div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);"></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);"></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);">sedikit tentang Rumah Pelangi dapat mengklik"</span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 51, 0);"></span></div><div align="justify"><a href="http://www.pustaka.info/webpuso/komunitas-rp.html">http://www.pustaka.info/webpuso/komunitas-rp.html</a></span></div><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1147891993172496962006-05-19T01:52:00.000+07:002007-05-21T21:59:13.796+07:00<div style="TEXT-ALIGN: center"><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="TEXT-DECORATION: underline"><span style="font-size:180%;">FOTO FOTO EKSKLUSIVE</span></span><br /><span style="TEXT-DECORATION: underline"></span><br /><span style="TEXT-DECORATION: underline"><span style="font-size:180%;">GUNUNGKU - RUMAHKU</span></span><br /></div><span style="TEXT-DECORATION: underline"></span></div><span style="TEXT-DECORATION: underline"><br /><br /></span><span style="COLOR: rgb(255,0,0)">Pendataan buku bacaan dari partisipan</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/1600/GUNUNGKU%20RUMAHKU%20004.jpg"><img style="CURSOR: pointer" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/320/GUNUNGKU%20RUMAHKU%20004.jpg" border="0" /></a><br /><br /><span class="fullpost"><br /><span style="COLOR: rgb(255,0,0)">Keributan bikin notes</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/1600/GUNUNGKU%20RUMAHKU%20008.jpg"><img style="CURSOR: pointer" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/320/GUNUNGKU%20RUMAHKU%20008.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><span style="COLOR: rgb(255,0,0)">Mencatat buku yang dipinjam</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/1600/GUNUNGKU%20RUMAHKU%20038.jpg"><img style="CURSOR: pointer" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/320/GUNUNGKU%20RUMAHKU%20038.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><span style="COLOR: rgb(255,0,0)">Mencatat anggota baru</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/1600/GUNUNGKU%20RUMAHKU%20010.jpg"><img style="CURSOR: pointer" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/320/GUNUNGKU%20RUMAHKU%20010.jpg" border="0" /></a></span><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1147914914868112222006-05-18T08:13:00.000+07:002007-05-21T22:09:09.953+07:00<div align="center"><span style="font-size:180%;">RUMAH PELANGI ikutan ngungsi</span></div><p align="justify"><br /><br />Bagi penduduk sekitar, gunung Merapi merupakan karunia yang luar biasa. Bahkan letusannya diyakini sebagai pertanda cintanya dengan masyarakat. Abu vulkanik yang dihembuskan menyuburkan tanah sekitar. Pasir yang dikeluarkan merupakan berkah tersendiri. Demikian pula bagi masyarakat. Mereka sudah menyatu dengan Merapi. Kejadian gempa, keluarnya lava, munculnya wedhus gembel adalah hal biasa.<br /><br />Lihatlah kejadian yang berlangsung lebih dari satu bulan ini. Berdasarkan pengamatan pihak-pihak vulkanologis yang menggunakan alat canggih Merapi dinyatakan berbahaya bagi masyarakat sekitar. Namun mereka enggan juga mengungsi. Mereka lebih menggantungkan pada tanda-tanda alam yang dipercayainya akan menuntun mereka kapan harus menjauh dari Merapi untuk sementara.<span class="fullpost"><br /><br />Kesatuan rohani yang dijalin diantara mereka memberikan sikap hidup pada masyarakatnya untuk mengolah lingkungan dengan bijak. Di kawasan Kaliurang ada suatu rangkaian kejadian menarik yang dapat membuktikan keeratan itu. Mei 2004 ditemukan sarang Elang Hitam yang berisi induk beserta anaknya. Berkenaan dengan itu penduduk sekitar dan berbagai kelompok pencinta satwa liar menjaganya selama 2 bulan lebih dari penjarah. Pada tahun 2005 berdasarkan informasi penduduk, ditemukan lagi sarang Elang Hitam (berisi induk dan anak) dan mereka bekerjasama untuk mengamankannya. Tahun ini, April 2006 warga Kinahrejo memberitahukan keberadaan sarang Elang Hitam (berisi induk dan anak) lagi dan menjaga dari pencuri. Sampai sekarang 3 anakan tersebut semakin membesar dan sudah dapat terbang. Data yang berhasil dikumpulkan memberikan sinyalemen bahwa pengganggu kelestarian alam (hewan dan tumbuhan) malahan orang dari jauh (banyak yang menyebut: MUNTILAN, malu aku jadinya).<br /><br />Di lingkungan Magelang, juga terbentuk komunitas yang bernama Gerakan Masyarakat Cinta Air. Hal ini menyikapi banyak hilangnya mata air dikarenakan aktivitas eksploitasi besar-besaran terutama pasir menggunakan alat-alat berat. Siapa lagi pengusaha yang mampu mendatangkan modal sebesar itu kalau bukan orang dari jauh...(red. bukan penduduk Merapi).<br /><br />Kekayaan budaya Merapi jangan pula dianggap remeh. Tersebutlah seniman-seniman tradisi yang dalam kesehariannya selalu bercengkerama dengan seni. Seni dipandangnya sebagai jalan hidup, bukan jalan untuk mendapatkan kekayaan. Pandangan seperti itulah yang menyebabkan kesenian masih eksis disana. Di satu kampung seringkali tidak hanya satu jenis kesenian yang mampu mereka bawakan.<br /><br />Satu kekhawatiran adalah dampak dari perkembangan alat komunikasi terutama televisi yang begitu mudah didapatkan dan memberikan informasi secara vulgar. Di lain sisi di tengah maraknya literasi di Indonesia, pertumbuhan media tersebut sangatlah rendah di pelosok gunung.<br /><br />Keprihatinan itu memberikan inisiatif pada kami dari RUMAH PELANGI untuk menyelenggarakan GUNUNGKU RUMAHKU. Yakni sebuah rintisan perpustakaan bagi lingkungan Magelang, khususnya Merapi. Ide dasarnya memberikan alternatif informasi melalui media buku pada masyarakat serta membentuk komunitas yang tetap cinta pada tanah dan air yang telah menghidupinya.<br /><br />Berawal pada hari Minggu tanggal 7 Mei 2006 bertempat di Tempat Pengungsian Akhir Tanjung, Muntilan melakukan aktivitas bermain bersama anak-anak pengungsi, melakukan kreativitas tangan, serta membuka perpustakaan di pengungsian. Setiap hari GUNUNGKU RUMAHKU buka di tempat tersebut. Saat ini pengelolaan sudah mulai dilimpahkan pada anak-anak pengungsi seperti administrasi peminjaman-pengembalian buku, penataan buku, pendaftaraan peserta kegiatan, dll. Minggu besok, tanggal 21 Mei akan dilangsungkan HARKITNAK (Hari Kebangkitan Anak) yakni berupa lomba menggambar secara berkelompok yang masing-masing terdiri dari 5 orang menggunakan media kertas manila ukuran besar (1/2 plano) dan alat pensil serta krayon. Tentu saja untuk menyemangati diberikan suatu penghargaan bagi mereka yang dinyatakan terbaik oleh dewan juri serta satu orang sebagai peserta favorit. Penyelenggarakan HARKITNAK diupayakan oleh anak-anak. Orang dewasa hanya bersifat memandu.<br /><br />Satu hal yang tidak dapat terlepas disini adalah akrabnya anak pengungsi dengan anak-anak dari desa Tanjung sendiri. Mereka saling kenal dan bermain bersama. Tercatat di buku anggota GUNUNGKU RUMAHKU sebanyak 90 anak pengungsi (terutama dari Dusun Gowok Pos) dan 38 anak desa Tanjung.<br /><br />Adakah rekan-rekan yang tertarik untuk berpartisipasi mensukseskan GUNUNGKU RUMAHKU?<br /><br />Saat ini buku bacaan yang sudah dikelola anak-anak tersebut sejumlah 370 buku dan 125 majalah anak yang merupakan sumbangan dari Gramedia Pustaka Utama, Gramedia Majalah Yogyakarta, dan komunitas 1001buku Jogja. Selain itu masih terdapat buku sumbangan dari Elex Media Yogyakarta serta Grasindo Yogyakarta yang sedang disortir. Ada pula partisipasi dari 1001buku Jakarta yang sedang dalam perjalanan.<br /><br />Forum Indonesia Membaca, Jakarta melalui mbak Aan Sriyani memberikan bantuan Rp 500.000,- untuk kesuksesan acara-acara yang akan diselenggarakan. Pak Ndori, seorang rekan di Muntilan membelikan pensil sebanyak 96 buah dan 50 penghapus. Rumah Pelangi sendiri mempunyai stok 1 rim kertas hvs ukuran A3 yang selama ini telah digunakan untuk menggambar. 200 bahan dasar notes dan pernik biji-bijian yang telah digunakan berkreasi mereka.<br /><br />Selama ini pula ternyata banyak ide-ide yang belum tergarap karena kemampuan sumber daya yang ada. Ada banyak kerajinan tangan yang akan ditularkan pada mereka namun membutuhkan banyak gunting, alat pewarna, dan lain-lain.<br /><br />Bagi kami, dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan selama ini bukan dalam bentuk fisik jeprat-jepret (hee..hee.. karena memang tidak punya) namun dokumentasi nurani, yakni ketika anak-anak senang ikut berkegiatan, anak-anak mencatat dalam memorinya apa saja yang telah dilakukan bersama.<br /><br />Apabila tertarik memberikan ide, kritik, saran ataupun mau berpartisipasi dalam bentuk lain, dapat menghubungi: <a href="mailto:RumahPelangi@yahoo.com" target="_blank">RumahPelangi@yahoo.com</a> </p><p align="justify">ataupun telpon ke:</p><p align="justify">- Gunawan: 0818 - 0272 3030</p><p align="justify">- Gambir Wismantoko: 0813 - 1818 1669</p><p align="justify">- Nilam Anis Suwari: 0818 - 0424 0161</p><p align="justify">- Bahar Sukoco: 0818 - 0419 5259. </p></span><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1147917072095317702006-05-01T08:46:00.000+07:002006-05-18T09:03:08.076+07:00<div align="center"><span style="font-size:180%;color:#6633ff;"><strong>PENGACARA2 MTL MERAMBAH JKT</strong></span></div><div align="center"><strong></strong> </div><div align="center"> </div><div align="justify"><span style="color:#6633ff;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="color:#6633ff;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="color:#6633ff;"><strong></strong></span></div><div align="justify"><span style="color:#6633ff;"><strong>Tidak benar apabila selama ini pengacara hanya didominasi oleh etnis tertentu. Pada situasi krisis seperti ini dimana-mana banyak pengacara dadakan. Kalau diruntut mendalam banyak pakar mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan kekayaan Indonesia yang melimpah sehingga penduduk tidak perlu bekerja keras untuk hidup. Lain halnya dengan negeri samurai dimana ada mendidik anak-anaknya disiplin, menghargai apa yang ada dengan suatu ungkapan yang kurang lebih begini: SATU BERAS YANG JATUH DI JALAN JANGANLAH DISIA-SIAKAN. Sangatlah kontras dengan lagu Koes Plus yang berjudul: KOLAM SUSU..<br /><br />Itu terjadi pula di lingkungan kami, muntilan bahkan untuk lingkungan yang lebih dekat dengan keseharian kami, Rumah Pelangi. Penggiat yang selama ini rajin adalah mereka-mereka yang berstatus pengacara, lha bagaimana tidak...kalau dirumah malahan dimarahi orang tua...ya ngluyur aja di Rumah Pelangi dengan semangat tinggi. Itu pula yang menyebabkan ada isu-isu sinis tentang keberadaan Rumah Pelangi.<br /><br />Menjelang acara World Book Day di Senayan, Jakarta, kawan-kawan disini yang terlibat untuk itu baru pula merasakan perlunya bergerak untuk sekedar mendapat uang.<br /><br />Adalah Purnomo, seorang remaja usia 19tahunan lulusan SMP dan tinggal di Dusun Kadirojo, dusun tempat komunitas berada. Awalnya dia mempunyai pekerjaan sebagai penjual pasir Merapi dengan cara menjadi kernet angkutan pasir dan menawarkan/menerima pesanan pasir. Tepatnya mulai kapan, dia sudah tidak menekuni kegiatan tersebut dan sering sekali dalam keadaan siap siaga apabila diperlukan. Ataukah berhentinya dia karena terlalu akrab bergaul dengan kawan-kawan disini dan membaca buku tentang Lingkungan? Ketika ada agenda WBD dan kutawarkan kepada siapa saja yang berminat untuk ikut, dia termasuk yg pertama mengacungkan jari. Namun apa daya, wong tidak punya uang saku cukup. Beberapa hari ini, secara kebetulan pula di jalan ujung masuk dusun didirikan pos ojek. Dia rutin nongkrong disana untuk menawarkan jasa ojek. Berapa kah uang seharian yang didapat kemarin, hari Minggu 26 Januari 2006 semenjak jam 9 pagi sampai menjelang magrib...Rp 5000,-<br /><br />Lain halnya dengan Ichwan. Pekerjaan sehari-hari adalah membuat kerajinan batu berupa lampion taman dan sebagainya. Kegiatan di luar itu adalah mengelola perpustakaan di Madrasah tempat kampungnya berada dan sering tidur disana. Sangat getol mengupayakan adanya buku-buku baru. Ichwan ini selalu bergelora apabila diminta membantu Rumah Pelangi ketika ada kegiatan, ada pada masa-masa kritis..<br />Sebenarnya beberapa hari lalu dia mendapatkan proyek untuk membuat kerajinan batu seperti biasa, namun karena semangat untuk datang ke kota besar, kota nomer 1 di indonesia, proyek kerajinan tersebut dialihkan ke temannya.<br /><br />Sebagai tambahan lain adalah Purnomo dan Desi (cewek atau cowok hayoo) pernah pula memenangi juara pertama sebuah kejuaraan terbuka di DIY yang diselenggarakan oleh suatu institusi di Yogyakarta yang nota bene lain wilayah administratif dengan Muntilan. Apakah kejuaraan itu.....silahkan tunggu imel-imel berikutnya....<br /><br />oh ya, berkenaan dengan surat sebelumnya tentang dimungkinkannya partisipasi rekan lain untuk kesuksesan Rumah Pelangi merambah Jakarta sudah bergaung dan ada teman yang menawarkan kameranya untuk digunakan. Terima kasih untuk itu. Ada pula Rumah Pelangi juga menyediakan tempat dan waktu bagi siapa saja yang mau menunggu stan atau melakukan kegiatan berkenaan dengan stan tersebut. Pilihan waktu dapat menyesuaikan.<br /><br />Ingin tau sedikit cerita tentang Rumah Pelangi. Coba klik aja: </strong></span><a href="http://www.rumahpelangi.blogspot.com/" target="_blank"><span style="color:#6633ff;"><strong>www.rumahpelangi.blogspot.com</strong></span></a><strong><br /></strong><span style="color:#6633ff;"><br /><strong>masih penasaran pula dengan Rumah Pelangi? Makanya hadir dong di acara World Book Day, 2 - 5 Maret 2006 di Kantor DikNas, Senayan, Jakarta. Ingat baik-baik petunjuk hurufnya: R - U - M - A - H P - E - L - A - N - G - I. Jangan sampai terlewatkan. Adapun disana kami melakukan pameran lukisan DINI KAMILASARI bertema: MENCARI SAHABAT SEJATI...<br />Banyak pula pernik-pernik cantik buatan teman-teman Rumah Pelangi yang sangat sayang apabila tidak dikoleksi...<br /><br />sampai ketemu di senayan...</strong></span></div><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1137649251259338132006-03-31T13:34:00.000+07:002006-05-18T08:19:51.333+07:00<a href="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/1600/dini.1.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/320/dini.1.jpg" border="0" /></a><br /><div align="center"><span style="COLOR: rgb(204,0,0);font-size:180%;" ><strong>PIN EDISI SPESIAL</strong></span></div><div align="center"><span style="COLOR: rgb(204,0,0);font-size:180%;" >(Dini Kamila Sari)</span></div><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1140765010052116012006-02-24T14:05:00.000+07:002006-05-19T08:36:40.173+07:00<div align="justify"><span style="COLOR: rgb(102,51,102);font-size:180%;" ><strong>DESA MENGEPUNG KOTA</strong></span></div><div align="justify"><span style="COLOR: rgb(102,51,102);font-size:130%;" ></span></div><div align="justify"><span style="COLOR: rgb(102,51,102);font-size:130%;" ></span></div><div align="justify"><span style="COLOR: rgb(102,51,102);font-size:130%;" ></span></div><div align="justify"><span style="COLOR: rgb(102,51,102);font-size:130%;" >Ingatkah kawan akan jargon tersebut diatas?<br /><br />Ya, mungkin itu juga yang bisa dijadikan judul ketika kami dari RUMAH PELANGI akan menyerbu Jakarta pada saat acara WORLD BOOK DAY yang diadakan pada tanggal 2-5 Maret 2006 besok di Jakarta di Gedung Diknas, Jln. Sudirman, Jakarta.<br /><br />Awalnya adalah suatu rasa malas untuk pergi ke Jakarta. Namun setelah dipikir-pikir, ternyata memang kami harus ke Jakarta. Dan teman-teman disini sangat bersemangat untuk menyemarakkan acara tersebut. Adapun akhirnya ada 6 orang siap menjadi bonek ke sana. Ya, seperti biasalah...modal nekat.<br /><br />Namun demikian untuk mensukseskan acara WBD tersebut diatas, kami menggarapnya tidak main-main. Ada beberapa usulan yang sedang digarap untuk mempersiapkan hal tersebut.<br /><br />Adapun disitu RUMAH PELANGI akan menggelar stand PAMERAN LUKISAN seorang anak yang aktif di komunitas kami bernama DINI KAMILASARI, kelas 3 SD N 2 Muntilan. Dia dua kali mendapatkan penghargaan internasional dari Jepang, beberapa kali lingkup nasional, Agustus 2005 kemarin juga baru saja diundang DikNas sebagai salah seorang anak berbakat nasional.<br /><br />Selain itu kami juga merencanakan melelang salah satu lukisan dari DINI KAMILASARI dimana hasil yang didapat akan diberikan pada pelukisnya sendiri untuk kebutuhan sekolahnya dan sebagian disumbangkan RUMAH PELANGI untuk peningkatan kinerja. Hari-hari ini DINI KAMILASARI sedang disibukkan sebagai salah seorang figuran untuk syuting sebuah rumah produksi dalam pembuatan film layar lebar. Apabila memang ada beberapa peminat lukisan, direncanakan pada hari Minggu pagi (5 Maret 2006) DINI akan kita hadirkan di Jakarta pula pada acara tersebut.<br /><br />Apakah hanya lukisan yang akan kami tampilkan. Wooowww...tentu saja tidak...RUMAH PELANGI mempunyai produk-produk berkenaan dengan acara tersebut...<br /><br />Apakah masih juga hanya itu...woowww....tentu saja tidak...RUMAH PELANGI akan mencoba mengemas lukisan DINI, produk-produk, dekorasi, relawan2 yang terlibat dalam suatu cerita bertema: MENCARI SAHABAT SEJATI.<br /><br />Siapakah sahabat sejati itu??? Kami menemukannya sebagai PENGETAHUAN. Seseorang yang mempunyai pengetahuan mendalam mestinya akan semakin menyadari akan keberadaan orang lain, akan lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk itu adalah MEMBACA....<br /><br />Heee..heee...teman-teman disini juga masih bingung nich, mo ke Jakarta menggunakan apa? Bisa jadi berganti-ganti kendaraan untuk sampai ke sana asal hemat sampai tujuan.<br /><br />Apakah ada yang tertarik untuk mengetahui perkembangan RUMAH PELANGI di WORLD BOOK DAY?? Simak selalu ya cerita dari kami.<br /><br />Tertarik berpartisipasi???<br />Waaaawww...alangkah senangnya kami dari RUMAH PELANGI...<br />Apa saja sich yang diperlukan untuk mensukseskan acara tersebut:<br /><br />1. Laptop digunakan untuk menampilkan wajah RUMAH PELANGI secara keseluruhan...karena selama ini gambaran tentang RUMAH PELANGI hanya ada di CD dan tidak mempunyai gambar-gambar cetak yang representatif...<br />adakah rekan-rekan yang pada tanggal 1 - 6 Maret laptopnya bisa diperbantukan???<br /><br />2. Kamera digital / handicam....seperti biasanya pada setiap event yang pernah kita ikuti salah satu kelemahan RUMAH PELANGI adalah dari segi dokumentasi. Sering kali kegiatan yang diselenggarakan tidak terekam dan apabila terekam ya biasanya karena kebetulan ada rekan membawanya..<br /><br />3. Relawan untuk bahu membahu dengan teman-teman dari RUMAH PELANGI untuk bersama-sama terlibat dalam stand RUMAH PELANGI..<br /><br />4. Bantuan bentuk lain....oh ya, seperti halnya komputer...ada beberapa hal yang menyebabkan kami harus selalu berdekatan dengan benda ini setiap malam karena beberapa tugas yang harus diselesaikan baik berhubungan dengan WBD maupun untuk mengerjakan yang lain.<br />Printer berwarna....sehubungan dengan WBD, RUMAH PELANGI tidak dapat ketinggalan untuk menggunakan alat ini setiap malamnya..<br /><br />Bentuk lain lagi.... apa yaaa... banyak dech bentuk partisipasi untuk mensukseskan acara tersebut.<br /><br />Kapan kami sampai Jakarta...kemungkinan hari Rabu sore..<br /><br />Ech....jadi inget kalo belum minta ijin panitia untuk bertanya apakah dimungkinkan membuka lelang lukisan...apakah ada fasilitas khusus untuk itu..<br /><br />ingin tahu harga lukisan...wah kayaknya harus datang dech ke WBD...<br /><br />ingin mengetahui lebih lanjut tentang rencana dan ingin berpartisipasi untuk RUMAH PELANGI? Dapat menghubungi:<br /><br />Gunawan 0818 - 0272 3030<br />imel: RumahPelangi@yahoo.com<br /><br />sampai sini dulu kawan...sampai ketemu di episode selanjutnya...thx..</span></div><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1137648532861785092006-01-19T13:20:00.000+07:002006-01-19T12:28:52.943+07:00<a href="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/1600/DSCN3452.0.jpg"><span style="color:#ff0000;"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/320/DSCN3452.0.jpg" border="0" /></span></a><span style="color:#ff0000;"><br /></span><br /><p><span style="font-size:180%;color:#ff0000;"><strong>SUVENIR PIGURA,</strong></span></p><p><span style="color:#ff0000;">lihat gambar lain, dapat klik: </span></p><p><a href="http://pg.photos.yahoo.com/ph/rumahpelangi/my_photos"><span style="color:#ff0000;">http://pg.photos.yahoo.com/ph/rumahpelangi/my_photos</span></a></p><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1137647953039536082006-01-19T13:08:00.000+07:002006-01-19T12:19:16.590+07:00<a href="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/1600/DSCN5230.0.jpg"><span style="font-size:180%;color:#006600;"><strong><img style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/3267/1721/320/DSCN5230.0.jpg" border="0" /></strong></span></a><span style="font-size:180%;color:#006600;"><strong><br /></strong></span><br /><p><span style="font-size:180%;color:#006600;"><strong>NOTES HIJAU</strong></span></p><p><span style="color:#006600;">gambar yang lain, klik:</span></p><p><a href="http://pg.photos.yahoo.com/ph/rumahpelangi/my_photos"><span style="color:#006600;">http://pg.photos.yahoo.com/ph/rumahpelangi/my_photos</span></a></p><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1129432970200727422005-12-31T12:58:00.001+07:002006-05-07T19:48:18.443+07:00<div align="justify"><span style="font-size:180%;color:#cc0000;">GENERASI YANG HILANG (???)</span></div><p><span style="font-size:180%;color:#cc0000;"><br /></p></span><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#cc0000;"></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#cc0000;"></span></div><div align="justify"><span style="font-size:130%;color:#cc0000;"></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;"><span style="font-size:130%;">SINGKAT CERITA:</span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;"><span style="font-size:130%;"></span><br /></div></span><div align="justify"><span style="color:#cc0000;">RUMAH PELANGI mengadakan penggalangan dana untuk keberlangsungan kegiatannya. Jarak dengan penggalangan dana sebelumnya untuk sekolah seorang penggiatnya baru selesai Agustus 2005 lalu dan ada rasa malu apakah pantas/tidakkah melakukan fundrasing lagi. Namun, banyak rekan di luar RUMAH PELANGI mendukungnya dan memberikan berbagai pertimbangan diantaranya bahwa penggalangan dana memang patut dilakukan oleh organisasi asal sesuai dengan tujuan yang baik. Ada pula yang mengatakan bahwa penggalangan dana memang harus dilakukan 24 jam dalam satu hari karena suatu organisasi selalu bergerak dimana salah satu pendukungnya adalah masukan kas. Pendapat lain lagi mengatakan, penggalangan dana tidak terhenti dengan sendirinya apabila telah memperoleh dana dari penggalangan sebelumnya karena event yang akan dilakukan organisasi berbeda. Selain itu kami mencoba membolak balik berbagai buku tentang etika-etika penggalangan dana.</span></div><span style="color:#cc0000;"><div align="justify"><br />Apabila tertarik mengetahui lebih lanjut, dapat membaca imel panjang dibawah ini. Selain itu kami sangat berterima kasih apabila imel ini dapat diteruskan ke beberapa rekan lain / organisasi yang sekiranya memahami tentang penggalangan dana. Tidak lupa, mohon masukan, kritik dan sarannya. Terima kasih.</div><div align="justify"><br /></div><div align="justify"></div><div align="justify">======================</div><div align="justify"></div><div align="justify"></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;"></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;"></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;"><span style="font-size:130%;"></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;"><span style="font-size:130%;"></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;"><span style="font-size:130%;">LATAR BELAKANG:</span></span></div><span style="color:#cc0000;"><span style="font-size:130%;"><div align="justify"><br /></span>RUMAH PELANGI ada ketika Gunawan, Gambir, dan Desi berkumpul untuk membahas perlunya suatu wadah untuk kegiatan generasi muda. Awalnya dari ketiga orang ini yang sudah mengenal semuanya adalah Gambir yang kemudian mempertemukan Gunawan dan Desi. Pada perbincangan itu ternyata masing-masing mempunyai obsesi sama yang telah dipendam lama namun tidak jua terlaksana karena terpikirkan minimnya kemampuan. Bersamaan dengan itu ada sebuah rumah kosong yang direncanakan disewakan oleh orang tua salah seorang pendiri tersebut. Menyikapi hal tersebut mereka mensiasati agar rumah itu digunakan sebagai pusat kegiatan yang dicita-citakan, yakni dalam hal ini selaku kantor serta tempat berkumpul karena suasana lingkungan yang menarik dan berjauhan dengan rumah penduduk. Rumah tersebut terletak dikelilingi oleh 2 kolam ikan di kanan kirinya serta sawah di depan maupun belakangnya dan juga ruang-ruang kosong yang telah bersekat. Amatlah disayangkan apabila kesempatan menggunakan rumah tersebut terlepas karena disewakan pihak lain. Tindaklanjut kemudian adalah minta ijin untuk memakainya dengan menyatakan menyewanya dan itu dimulai tanggal 7 Maret 2004. Meskipun demikian sampai sekarang belum pernah terjadi transaksi berkenaan dengan itu dan organisasi belum pernah mengeluarkan biaya perawatan pula.<br /></div><div align="justify">Pada perkembangannya, di RUMAH PELANGI ada beberapa aktivitas untuk anak dan remaja dimana ada kalanya pasang dan surut karena masih mencari format yang tepat disesuaikan kemampuan orang-orang yang terlibat didalamnya dan juga jadwal kegiatan mereka di luar komunitas. Hal yang tidak dapat disangka pada mulanya adalah banyaknya para remaja (kebanyakan anak SMA) dan juga dewasa (99.8 % pengangguran) yang rajin datang untuk ikut terlibat dalam berbagai kegiatan. Apabila menilik kampungnya mereka berasal dari beberapa kecamatan di sekeliling Muntilan, yakni Kecamatan Borobudur, Salaman, Dukun, Salam, Sawangan, Mungkid dalam radius +-25km.</div><div align="justify"></div><div align="justify">Saat ini aset yang dimiliki adalah buku-buku sejumlah kurang lebih 600 buku cerita yang semuanya merupakan sumbangan. Sebuah rak buku yang digunakan untuk menatanya merupakan pinjaman dari sesepuh di dusun Kadirojo, tempat RUMAH PELANGI berada. Aset paling berharga komunitas adalah semangat rekan-rekan yang berdatangan dari berbagai kecamatan sekitar. Mereka sangat antusias akan keberadaan RUMAH PELANGI meskipun selama ini dalam kondisi “bersahaja”. Kas organisasi sama sekali 0 (<em>nol</em>) karena tiadanya iuran dari anggota yang terdiri dari anak-anak, remaja SMP/A, dewasa pengangguran. Kegiatan selama ini dapat terselenggara berkat “iuran-bantingan”. RUMAH PELANGI sendiri keberadaannya sudah diakui oleh organisasi-organisasi/individu-individu di sekitar Yogyakarta maupun lingkungan Kabupaten/Kodia Magelang dan mereka seringkali mengunjungi komunitas untuk melihat lebih dekat. </div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /><span style="font-size:130%;">PERMASALAHAN:</span></div><div align="justify"><br /></div><div align="justify">Pemilik rumah beberapa minggu lalu menyatakan akan menyewakan rumah yang digunakan sebagai markas tersebut pada siapa saja yang menginginkan dengan nilai kontrak Rp 4.000.000,- (<em>empat juta rupiah</em>) selama dua tahun. Dana itu sendiri akan digunakan untuk perawatan rumah dan memasang langit-langit (eternit). Selain itu, satu hal fatal apabila kehilangan rumah untuk berteduh adalah hilangnya tempat untuk berkumpul, berkomunikasi bersama, dan melakukan kegiatan sehingga anggota akan tercerai-berai dengan kelesuan semangat serta kekhawatiran hilangnya kegiatan yang selama ini telah dibangun (GENERASI YANG HILANG).</div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /><span style="font-size:130%;">SOLUSI:</span></div><div align="justify"><br /></div><div align="justify">Pada pertemuan hari Sabtu, 1 Oktober 2005 segenap anggota RUMAH PELANGI berkumpul membahasnya dan menyatakan untuk tetap mempertahankan rumah tersebut dengan pertimbangan memang sudah selayaknya komunitas melakukan perawatan/perbaikan mengingat RUMAH PELANGI sendiri dapat berdiri karena kondisi awal mensiasati hal tersebut. Pendapat para pendiri adalah, apabila siasat satu setengah tahun dulu tidak sukses / tidak diijinkan pemilik rumah, RUMAH PELANGI sampai sekarang masih merupakan obsesi dan semua yang berkumpul disini mungkin tidak/belum saling kenal. Toh, uang sewa juga akan dikembalikan pada perawatan/perbaikan rumah yang digunakan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah dengan mengontrak (bukti tertulis) terhadap rumah tersebut, komunitas tidak akan direpotkan oleh ketidakpastian waktu penggunaan rumah. Apabila tidak ada kontrak, pemilik bisa setiap saat menggusur dengan menggunakan beberapa alasan. Ada pertimbangan pula untuk mencoba mencari rumah lain, namun hal tersebut juga akan menghadapi permasalahan yang sama dimana secara moral kita mengeluarkan sejumlah dana untuk perawatan/perbaikan rumah yang akan ditempati. Belum lagi kondisi lingkungan baru apabila pindah harus mengadakan penyesuaian-penyesuaian lagi dalam berbagai hal. Berdasarkan kesepakatan dengan pemilik, RUMAH PELANGI diberi waktu untuk mengontraknya per 1 Januari 2006. </div><div align="justify"><br />Keputusan ingin menyewa rumah yang digunakan selama ini tentu saja berimplikasi pada bagaimana tindakan penggalangan dana. Dalam hal ini ada dua kegiatan yang dilakukan:</div><div align="justify"><br /><strong>1. Fundraising dari masyarakat/organisasi yang peduli<br /></strong>Waktu realisasi: 1 Oktober 2005 – 31 Desember 2005.</div><div align="justify">Langkah yang dilakukan:<br /><em>a. Melalui imel ke beberapa rekan dan milis<br />b. Melalui Surat Pembaca di beberapa harian.</em></div><div align="justify">RUMAH PELANGI akan memberikan tanda mata bagi para donatur.</div><div align="justify">Melalui imel ini sudilah kiranya rekan-rekan / organisasi berpartisipasi. Apabila tertarik </div><div align="justify">lebih lanjut dapat menghubungi: <strong>Yessy Widi Hananta ( 0819 - 3173 2866 )</strong></div><strong></strong><div align="justify"><br /><strong>2. Kegiatan/Event Lomba<br /></strong>Waktu realisasi: Februari 2006.</div><div align="justify">Permodalan kegiatan/event lomba ini berupa “iuran- bantingan” dari penggiat RUMAH PELANGI yang dikumpulkan semenjak sekarang. Diharapkan mendapat bantuan dana dari sponsor dan memperoleh keuntungan dari pendaftaran peserta. Upaya di atas didukung dengan pembentukan panitia “PEDULI RUMAH PELANGI”, yang terdiri dari:</div><div align="justify"><br /><strong>Penanggung Jawab:</strong></div><strong><div align="justify"><br /></strong>Yessy Widi Hananta<br />( 0819 – 3173 2866) </div><div align="justify">Anggota RUMAH PELANGI </div><div align="justify">Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris semester 3 Fakultas Keguruan dan Pendidikan<br />Universitas Sanata Dharma – Yogyakarta</div><div align="justify"><br /><strong>Bendahara / Sekretaris: </strong></div><strong><div align="justify"><br /></strong>Fatimah Herdianti<br />( 0813 – 2875 8402 / 0856 – 4303 4045 ) </div><div align="justify">Anggota RUMAH PELANGI Siswa Kelas 3 (XII)<br />SMA Negeri I Muntilan</div><div align="justify"><br /><strong>Dewan Pengawas:</strong></div><strong></strong><div align="justify"><br />Gunawan Julianto<br />( 0818 - 0272 3030 / 0293 - 587 992 )<br />Pendiri RUMAH PELANGI<br />Pengangguran</div><div align="justify"><br />Desi Derius<br />Pendiri RUMAH PELANGI<br />Relawan Perpustakaan Keliling USC-Satunama<br />Calon Pengajar Paruh Waktu Teater Anak di sebuah TK – di Yogyakarta </div><div align="justify"><br />Gambir Wismantoko<br />( 0813 - 1818 1669 )<br />Pendiri RUMAH PELANGI<br />Petani.</div><div align="justify"><br /><strong>Rekening:</strong></div><div align="justify"><strong></strong><br />Gambir Wismantoko<br />BCA Muntilan, a/c: 104 – 013 – 0272.</div><div align="justify"><br /><strong>Imel:</strong><br /></span></div><div align="justify"><a href="mailto:RumahPelangi@yahoo.com"><span style="color:#3366ff;">RumahPelangi@yahoo.com</span></a></div><div align="justify"><br /><span style="color:#3366ff;"><strong><span style="color:#cc0000;">Milis:</span></strong> </span></div><span style="color:#3366ff;"><div align="justify"><br /></span><a href="mailto:Warga-RumahPelangi@yahoogroups.com"><span style="color:#3366ff;">Warga-RumahPelangi@yahoogroups.com</span></a><br /><span style="color:#cc0000;">Untuk pendaftaran milis harap kirim imel kosong ke:<br /></span><a href="mailto:Warga-RumahPelangi-subscribe@yahoogroups.com"><span style="color:#3366ff;">Warga-RumahPelangi-subscribe@yahoogroups.com</span></a><span style="color:#3366ff;"> </span></div><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-17776891.post-1131677978549089702005-12-31T12:53:00.000+07:002006-05-07T20:13:16.220+07:00<div align="justify"><span style="color:#000066;"><strong><span style="font-size:180%;">PUNKER JUGA MANUSIA </span></strong><br /><br /><br />Besok, tanggal 12 November, mengingatkan agenda yang dikemas oleh RUMAH PELANGI tepat satu tahun yang lalu. Acara tersebut berjudul KAFILAH YANG TERTINGGAL, yakni berupa pembacaan puisi dan gerak teatrikal rekan-rekan di jalan Kawedanan, Muntilan dalam upaya menyambut lebaran. Kegiatan ini berawal dari keinginan rekan-rekan untuk mengadakan buka bersama di RUMAH PELANGI. Namun rasanya lebih tepat jika hal tersebut juga dinikmati oleh orang banyak. Tiga hari menjelang tanggal tersebut baru diputuskan format acara lalu mencari tempat yang memungkinkan serta segera mengurus perijinan. Dari alternatif yang ada terpilihlah Jl. Kawedanan yang merupakan suatu jalan cukup lebar (2 arah) sepanjang 50 meteran berujung di (bekas) kantor Kawedanan dimana disisi kiri dan kanan adalah rumah penduduk. Di pintu masuk jalan itu merupakan jalan Pemuda, yakni jalan utama di kota Muntilan. Kita menggunakan kurang dari setengah ruas jalan tersebut sehingga kendaraan masih bisa masuk-keluar kawasan dengan leluasa.<br /><br />Dari segi tampilan acara tersebut bisa dikatakan tidak sukses. Berdasarkan evaluasi teridentifikasi dua hal utama, yakni: </span></div><div align="justify"><br /><span style="color:#000066;">1. Persiapan yang kurang, karena acara tersebut benar-benar mendadak (disiapkan tiga hari).<br />2. Perijinan yang dipertanyakan. Permintaan penggunaan tempat tersebut sudah diijinkan oleh beberapa tokoh kampung sesuai petunjuk dari mereka. Surat dari Polsek setempat pun sudah dikantungi. Namun, pada saat acara beberapa orang silih berganti bertanya-tanya sehingga mengganggu konsentrasi rekan-rekan.<br /><br />Dari sudut semangat rekan-rekan untuk berpartisipasi saya salut. Bagaimana tidak? Dalam suasana puasa mereka bekerjasama mempersiapkan segala sesuatunya. Properti yang digunakan sangatlah sederhana. Menggunakan kain-kain yang ada, memanfaatkan daun-daun kering serta meminjam kotak-kotak buah milik pedagang terdekat akhirnya terbentuklah panggung sederhana beralaskan aspal. Penyelenggaraan acara tersebut didanai dari patungan dari rekan-rekan. Adapun kebanyakan dari mereka adalah pelajar SMA dan pengangguran. Kolekte uang yang terkumpul terhitung kurang lebih Rp 50.000,- dan dibelikan makanan untuk menu buka bersama. Nominal itupun pada akhirnya tertutup juga karena selama beberapa teman mengatur tempat, teman yang lain berinisiatif bermain musik di keramaian jalan pemuda dan mendapatkan sumbangan sepanjang jalan itu.<br /><br />Keterlibatan orang di acara itu sampai berakhirnya kurang lebih ada 30 remaja dan dewasa. Total anak yang terlibat adalah dua orang usia SD. Salah seorang diantaranya bernama NANA, anak kelas 3 SD Pangudi Luhur, Muntilan. Hal yang menggelikan adalah ketika seorang rekan yang bernama CHOLIL mengatur rambutnya dengan gaya punk. Yakni mencuat keatas. Njeprak bahasa jawanya. Tentu saja dengan pernak-pernik miliknya. Selama menjelang acara NANA ini sangat berhasrat untuk ikut sehingga semenjak pagi dia bolak balik ke RUMAH PELANGI bertanya kapan berangkatnya. Begitu rambut CHOLIL berdiri, NANA tidak kelihatan batang hidungnya. Saya cari di beberapa sudut kampung tidak juga ditemukan. Akhirnya ada rekan lain yang bisa mengajak ke Jalan Kawedanan. Pada saat itu sama sekali kita tidak tahu kalau ternyata dia ketakutan dengan CHOLIL. Selama acara berlangsung pun kita tidak menyadarinya. Hal tersebut terungkap satu hari setelahnya. Setiap bertemu NANA, dia selalu menanyakan apakah CHOLIL ada di RUMAH PELANGI. Padahal sebelumnya keduanya sangat akrab dan sering bercanda.<br /><br />Namun sekarang semuanya telah berlalu karena CHOLIL sudah bekerja di Pontianak. NANA sudah tidak ketakutan, tentu saja karena tidak bertemu CHOLIL. CHOLIL sering mengirim pesan, apakah ada agenda-agenda terdekat di RUMAH PELANGI...<br /><br />RUMAH PELANGI menjalankan aktifitasnya bukan karena satu unsur agama, namun mempunyai keyakinan bahwa semua agama baik adanya. Selain pernah mengadakan acara untuk menyambut datangnya Idul Fitri tersebut diatas, RUMAH PELANGI diberi kesempatan untuk pentas tari di halaman gereja. Hal tersebut dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2005 sore hari, seusai misa kemerdekaan di Gereja Santo Antonius Muntilan. Lebih dari separuh penari beragama Islam. Bahkan, karena area gereja yang luas dan jauh dari keramaian, rekan-rekan sering menggunakan tempat itu untuk bercengkerama dan berlatih.<br /><br />Akankah semangat seperti itu pudar karena kita tidak memberikan kesempatan pada mereka?<br /><br />Akankah potensi remaja-remaja ini hilang sia-sia?<br /><br />Ada beberapa sahabat yang sudah menyediakan diri untuk membantu. FORUM INDONESIA MEMBACA menyumbangkan satu unit komputer. Satu orang teman menyumbangkan USB-FLASH DISH. Ada sahabat lain yang sebelumnya tidak kenal sudah bersedia untuk sedikit membantu secara rutin per bulan.<br /></span></div><div align="justify"><span style="color:#000066;">Dimanakah peran kita??<br /></span></div><div class="blogger-post-footer">Catatan kaki: RUMAH PELANGI merupakan sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di bidang sosial budaya.</div>Rumah Pelangihttp://www.blogger.com/profile/04760460059313567878noreply@blogger.com